Kanal

Arctic Open 2025: Rachel/Febi Banyak Petik Pelajaran Melawan Jepang

Penulis: Yusuf Efendi
10 Okt 2025, 20:45 WIB

Rachel Allesya Rose-Febi Setianingrum/[Foto:PBSI]

Berita Badminton : Pupus sudah harapan pasangan ganda putri Indonesia, Rachel Allesya Rose / Febi Setianingrum untuk melangkah lebih jauh di turnamen Arctic Open World Tour Super 500 yang berhadiah total USD 475.000 atau berkisar 7,8 miliar rupiah itu.

Tak diunggulkan, Rachel / Febi harus mengakui keunggulan pasangan kuat Jepang, Rin Iwanaga / Kie Nakanishi lewat pertandingan ketat dua game langsung dengan skor 14-21 dan 29-30.

Setelah kalah mudah di game pertama, Rachel/Febi bertarung habis-habisan melawan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi meskipun pada akhirnya harus menyerah dengan skor tipis.

Rachel Allesya mengakui bahwa banyak pelajaran yang bisa dipetik melawan Jepang dan berharap pengalaman ini bisa menjadi modal tampil di turnamen mendatang.

"Banyak pelajaran yang didapat hari ini. Tadi main kami sudah maksimal, sudah mencoba semuanya. Kami juga bisa lebih sabar, tidak bisa terburu-buru, dan (tidak) asal mengembalikan bola. Bersyukur, walau hasilnya belum sesuai yang diinginkan," tanggap Rachel melalui keterangan dari tim Humas dan Media PP PBSI.

"Sayang memang, tadi di poin terakhir, servis lob Rin sudah saya baca, tapi pengembaliannya kurang kencang jadi tidak bisa menyeberang," Ia menambahkan.

Sebelumnya pasangan Febriana Dwipuji Kusuma / Meliysa Trias Puspitasari harus mengakui keunggulan pasangan peringkat 2 dunia, Pearly Tan / M Thinaah lewat pertandingan mudah dua game langsung dengan skor 15-21 dan 13-21.

Usai laga, Febriana mengakui bahwa mereka banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang sabar melawan peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2025 itu.

"Main hari ini kurang puas dengan performa kami. Kami banyak sekali melakukan kesalahan sendiri, bola-bola gampang yang seharusnya tidak mati malah mati sendiri," ungkap Ana --sapaan Febriana-- kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah pertandingan berdurasi 38 menit tersebut.

"Kami kurang sabar, sementara Pearly/Thinaah bermain lebih sabar dengan terus mengolah dulu permainan. Tidak langsung menyerang bahkan memancing kami untuk menyerang mereka, ketika kami salah buang baru mereka mengambil kesempatan dari sana," Ana, menambahkan.

Artikel Tag: Rachel Allesya Rose, Febi Setianingrum, Arctic Open 2025

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru