Aryono Minta Fokus dan Ketenangan Para Pemain Ganda Putra Harus Diperbaiki
Aryono Minarat/[Foto:PBSI]
Berita Badminton : Pelatih ganda putra PP PBSi, Aryono Minarat mengungkapkan evaluasinya atas kegagalan para pemain muda di turnamen Swiss Open yang berlangsung di Basel.
Tim nasional Indonesia gagal meraih hasil terbaik di turnamen pembuka musim BWF Swiss Open World Tour Super 300 pekan lalu setelah hanya mampu mengirimkan dua wakil ke babak delapan besar.
Dari tiga wakil sektor ganda putra yang dikirim ke Basel, hanya pasangan Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin yang sanggup melangkah ke babak perempat final setelah melewati unggulan ketujuh asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.
Menurut Aryono, pola permainan yang diterapkan para pemain cukup bagus, hanya saja fokus dan ketenangan dalam momen krusial yang kurang baik sering membuat para pemain banyak kehilangan poin.
"Leo dan Daniel hasilnya cukup baik. Di babak kedua, mereka menang atas pasangan unggulan kedelapan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, 21-19, 21-15. Sayang di perempatfinal kalah dari unggulan pertama, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 18-21, 21-9, 16-21," ucap Aryono kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
"Secara permainan juga cukup ketat. Hanya saja dari segi ketenangan dan fokusnya harus diperbaiki. Perlu juga ditambah jam terbang lagi untuk menambah pengalaman mereka dalam bertanding," kata Aryono.
Selain Leo dan Daniel, wakil Indonesia lainnya yang mampu melangkah ke babak perempat final adalah tunggal putra peringkat 18 dunia, Shesar Hiren Rhustavito yang gagal melewati unggulan teratas peringkat 2 dunia, Victor Axelse asal Denmark yang akhirnya keluar sebagai juara.
Setelah tampil di Swiss Open, seluruh pemain langsung kembali ke Tanah Air karena tak didaftarkan untuk kejuaraan All England pada pekan depan, termasuk pasangan ganda campuran peringkat 8 dunia, Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja yang gagal total di Basel saat kandas di babak pertama.
Artikel Tag: Aryono Miranat, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, Swiss Open 2021