Ashleigh Barty Ingin Buktikan Diri Sebagai Petenis Peringkat 15 Besar
Ashleigh Barty
Kesuksesan di Grand Slam nomor tunggal menjadi hal yang diincar Ashleigh Barty setelah petenis berkebangsaan Australia tersebut mengakhiri musim 2018 dengan cukup baik.
Pencapaian impresif Barty musim ini di antaranya memenangkan gelar US Open nomor ganda putri – bersama petenis AS, Coco Vandeweghe – dan mengakhiri musim ini sebagai petenis peringat 15 dunia, baik di nomor tunggal maupun ganda.
Selain itu, Barty juga mengakhiri musim ini dengan mengantongi gelar WTA Elite Trophy di Zhuhai setelah menumbangkan petenis harapan tuan rumah, Wang Qiang dengan dua set langsung. Pada pertengahan musim ini, Barty juga memenangkan gelar di turnamen grass-court yang digelar di Nottingham, Inggris setelah memupuskan harapan petenis harapan tuan rumah, Johanna Konta.
“Bisa menembus pekan kedua US Open adalah hal yang benar-benar istimewa. US Open benar-benar terasa istimewa bagi saya dalam segala aspek dan kami benar-benar bersemangat untuk mencoba dan mengambil langkah kecil untuk bisa mencapai hal yang besar,” ungkap Barty.
“Tentunya target untuk menembus peringkat 10 besar terbersit dalam benak saya, tetapi bagi saya, tujuan saya sangatlah sederhana, saya ingin tetap konsisten. Saya ingin membuktikan bahwa saya petenis peringkat 15 besar, dan mungkin petenis peringkat 10 besar.”
Atas pencapaiannya, Barty dianugerahi Newcombe Medal – medali yang diberikan kepada petenis Australia atas pencapaian yang luar biasa – untuk kali kedua secara beruntun. Ia mendedikasikan medali tersebut kepada pelatihnya, Craig Tyzzer. Barty meningkatkan level permainannya sejak menunjuk Tyzzer sebagai pelatihnya saat kembali ke dunia tenis pada musim 2016 setelah sempat menggeluti olahraga kriket.
Artikel Tag: Tenis, WTA Elite Trophy, Ashleigh barty, Wang Qiang, johanna konta, Coco Vandeweghe