Ganda Putra Indonesia Belum Puas Raihan Runner-up, Fajar/Fikri Butuh Proses
Fajar Alfian-Muhammad Shohibul Fikri/[Foto:PBSI]
Berita Badminton : Sektor ganda putra Indonesia perlahan mulai kembali ke jalur kemenangan meskipun di akhir kompetisi harus puas dengan raihan dua runner-up di turnamen bergengsi Denmark Open World Tour Super 750 dan French Open World Tour Super 750 pekan lalu.
Pelatih ganda putra PP PBSI, Antonius Budi Ariantho mengatakan bahwa pencapaian dua Runner up dari Fajar Alfian / Muhammad Shohibul Fikri di Denmark Open dan French Open cukup baik, meksipun target gelar juara belum bisa diraih.
"Dari penampilan Fajar/Fikri di turnamen Denmark dan French Open cukup baik. Memang dari pencapaian hasilnya runner-up kami masih belum puas, target pasti maunya juara," kata Antonius melalui keterangan pers Humas dan PP PBSI pada Senin (27/10).
Budi Ariantho menambahkan bahwa Fajar/Fikri masih butuh waktu dan proses untuk menjadi pasangan kuat, dan berharap bisa kembali menjadi andalan Indonesia di masa mendatang.
"Saat ini sudah bertambah, nanti kemampuan mereka saat menyerang pasti bisa lebih baik dari saat sekarang ini. Di persaingan ganda putra hal itu sangat diperlukan, apalagi dengan jalannya turnamen yang beruntun atau hanya sedikit jeda," Antonius, menjelaskan.
Di sisi lain, Fajar Alfian mengaku bersyukur mampu meraih dua runner-up dalam dua Minggu di Eropa dan berharap keberuntungan tetap menaungi ganda putra Indonesia di turnamen Hylo Open pekan ini.
"Pertama kami sangat bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan diberikan posisi runner up," ujar Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan berdurasi 61 menit tersebut.
Ini adalah kekalahan beruntun Fajar/Rian atas Kim/Seo di laga final setelah sebelumnya menjadi Runner up di turnamen Korea Open World Tour Super 500 beberapa waktu lalu.
Pada pekan lalu, Fajar / Fikri juga menutup kompetisi Denmark Open World Tour Super 750 sebagai runner-up saat di final menyerah dari mantan juara dunia asal Jepang, Takuro Hoki / Yugo Kobayashi.
"Ini pertama kali kami bermain rubber game melawan mereka, jadi dari segi strategi banyak yang berubah di setiap momennya," tuturnya.
"Ini jadi pelajaran lagi bagi kami untuk bisa mengatasi mereka di pertemuan selanjutnya," Fikri, menambahkan.
Artikel Tag: Indonesia, Fajar Alfian, Muhammad Shohibul Fikri, Antonius Budi Ariantho, PBSI