Kejuaraan Dunia 2025: Putri Kusuma Wardani Tak Puas, Bermain Kurang Tenang
Putri Kusuma Wardani/[Foto:PBSI]
Berita Badminton : Pebulutangkis tunggal putra Indonesia peringkat 9 dunia, Putri Kusuma Wardani berhasil mengawali ajang bergengsi Kejuaraan Dunia 2025 dengan impresif berkat kemenangan mudah di babak 64 besar atas pemain asal Hong Kong, Lo Sin Yan Happy.
Menempati unggulan kesembilan, mudah saja bagi Putri Kusuma Wardani berhasil menundukkan Lo Sin Yan Happy dua game langsung dengan skor 21-18 dan 21-11, dalam pertandingan yang berlangsung di Adidas Arena, Paris Perancis pada Selasa (26/8) malam waktu setempat.
Meski menang, Putri Kusuma Wardani mengakui bahwa Ia kecewa dengan permainannya, apalagi di game pertama yang banyak membuat kesalahan sendiri membuat penain Hong Kong bisa mengejar ketertinggalan.
"Menurut saya permainan Happy cukup berubah banyak dari waktu saya pertama ketemu," tanggap Putri melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI, Rabu (27/8) dini hari WIB.
"Ketika memimpin 10-1, saya kurang tenang dan ingin buru-buru matiin lawan, jadi malah banyak mati sendiri. Jadi tadi saya main lebih banyak bola-bola panjang dan tetap menyerang kalau ada kesempatan yang enak," ungkap Putri.
Selanjutnya, Putri Kusuma Wardani akan bertemu pemenang pertandingan antara pemain kelahiran Indonesia asal Azerbaijan, Keisha F Azzahra melawan Juliana Viana Vieira di babak 32 besar.
Selain Putri Kusuma Wardani, tunggal putri Indonesia juga mengirim pemain peringkat 7 dunia, Gregoria Mariska Tunjung di ajang level tertinggi BWF itu.
Namun, hasil minor kembali diraih oleh pebulutangkis tunggal putra senior Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting yang gagal melangkah lebih jauh di ajang bergengsi Kejuaraan Dunia 2025 yang berlangsung di Paris Perancis.
Tak diunggulkan, Anthony Sinisuka harus mengakui keunggulan musuh bebuyutannya asal tuan rumah Perancis, Toma Junior Popov di babak 64 besar Kejuaraan Dunia 2025 lewat pertandingan ketat rubber game dengan skor 18-21, 21-19 dan 23-25.
Anthony Ginting mengaku sudah mengerahkan segala daya dan upaya untuk bisa meraih kemenangan, namun momen kram di akhir pertandingan membuatnya harus mengakui keunggulan Popov.
"Kalau dari segi sudah, sama-sama tahun harus main gimana, harus ngadu kayak gimana. Cuma di gim pertama setelah interval 11, Toma ada berubah main sedikit dan saya kurang siap jadi banyak mati-mati sendiri," tuturnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Dan ada momen di match point 20-19, saya terpeleset dan merasa sedikit kram di kaki kiri. Jadi setelah itu saya mesti cari permainan yang tepat untuk bisa memenangkan pertandingan," Anthony, menyatakan.
Ini adalah kekalahan kedua beruntun Anthony Sinisuka Ginting atas Toma Junior Popov setelah tahun lalu juga menjadi pihak yang merana kalah di babak penyisihan grup kejuaraan akbar Olimpiade Paris 2024 lalu.
Artikel Tag: Putri Kusuma Wardani, BWF Kejuaraan Dunia 2025