Rekor 16 Kemenangan Oklahoma City Thunder Akhirnya Terhenti di Tangan Spurs
Bagi Shai Gilgeous-Alexander, MVP NBA sekaligus motor Oklahoma City Thunder, kekalahan justru membawa sisi positif. (Foto: AP)
Kekalahan adalah sesuatu yang nyaris asing bagi Oklahoma City Thunder musim ini.
Namun di semifinal NBA Cup di Las Vegas, Sabtu (13/12) malam waktu setempat, dominasi sang juara bertahan akhirnya terhenti.
Thunder harus mengakui keunggulan San Antonio Spurs dengan skor tipis 111-109, hasil yang sekaligus mengakhiri rentetan 16 kemenangan beruntun mereka.
Hasil tersebut membuat rekor Oklahoma City kini menjadi 24-2, dengan catatan menarik: kedua kekalahan mereka musim ini sama-sama terjadi dengan selisih dua poin.
Sebuah bukti betapa sulitnya menaklukkan Thunder, bahkan ketika mereka tidak tampil di level terbaik.
“Ini jelas bukan malam paling tajam kami,” kata pelatih Thunder Mark Daigneault. “Mereka tim yang bagus. Kredit untuk mereka. Ada banyak hal yang sebenarnya bisa kami kontrol, tapi tidak berjalan seperti yang kami inginkan.”
Meski kalah, tidak ada tanda-tanda kepanikan di kubu Oklahoma City.
Start 24-2 yang mereka bukukan menyamai awal musim terbaik kedua dalam sejarah NBA. Hanya Golden State Warriors 2015-16 yang lebih baik dengan rekor 25-1.
Thunder kini sejajar dengan tim-tim legendaris seperti Boston Celtics 2008-09, New York Knicks 1969-70, dan Philadelphia 76ers 1966-67.
Dalam laga melawan Spurs, Oklahoma City Thunder tampil jauh di bawah standar mereka. Persentase tembakan hanya 41%, terendah musim ini.
Dari garis tiga poin, mereka memasukkan 9 dari 37 percobaan, salah satu performa terburuk mereka sepanjang musim.
Lebih parah lagi, 15 turnover Thunder dikonversi Spurs menjadi 26 poin.
Semua itu terjadi di malam kembalinya Victor Wembanyama ke lapangan, yang langsung memberi dampak besar bagi San Antonio.
Kehadiran sang bintang muda menambah kepercayaan diri Spurs untuk menantang, bahkan menumbangkan, tim terbaik NBA saat ini.
Guard Thunder Jalen Williams menegaskan bahwa kekalahan ini tidak bisa dianggap sepele.
“Tim biasa mungkin akan berpikir, ‘Ah, ini cuma NBA Cup, tidak apa-apa kalah satu kali,’” ujarnya. “Kami 24-2, iya. Tapi kami bisa memilih untuk pulang dan berbangga dengan rekor itu, atau melihat ini sebagai kesempatan berkembang setelah kalah dari tim level playoff.”
Bagi Shai Gilgeous-Alexander, MVP NBA sekaligus motor Oklahoma City Thunder, kekalahan justru membawa sisi positif.
“Rasanya aneh kalah,” katanya. “Tapi secara pribadi, ini justru menarik. Lebih mudah belajar saat perasaan kita tidak enak. Rasanya lebih menyengat.”
Ia bahkan mengibaratkan kekalahan ini seperti ujian di sekolah. “Kita gagal tes, lalu dapat kesempatan mengulang beberapa hari kemudian. Kehilangan adalah tempat di mana pertumbuhan terjadi,” ujarnya.
Kesempatan “ujian ulang” itu memang akan datang cepat. Thunder dan Spurs dijadwalkan bertemu lagi pada 23 Desember di San Antonio, lalu kembali berhadapan pada Hari Natal di Oklahoma City. Dua laga yang sejak awal sudah besar, kini terasa sedikit lebih panas.
“Bermain di laga-laga dengan tekanan lebih besar membantu mengasah kami untuk momen-momen penting nanti,” kata Gilgeous-Alexander. “Semua pengalaman ini adalah bahan untuk berkembang.”
Bagi Oklahoma City Thunder, kekalahan ini mungkin langka. Namun jika melihat cara mereka menyikapinya, kekalahan ini bisa menjadi bagian penting dari perjalanan musim yang luar biasa.
Artikel Tag: oklahoma city thunder