Kanal

Belum Lepas dari Kasus Pengaturan Skor, Dua Pemain Malaysia Lainnya Kembali Terlibat Judi Online

Penulis: Yusuf Efendi
02 Agu 2019, 19:30 WIB

Kasus Judi Online Pebulutangkis Malaysia/[Foto:NST]

Berita Badminton: Belum genap satu tahun setelah mantan juara dunia junior, Zulfadli Zulkiffli dan Tan Chun Seang, dihukum oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) karena pengaturan pertandingan, citra bulu tangkis Malaysia kembali tercoreng oleh skandal lain.

Kali ini, dua pemain muda Malaysia itu dikatakan berhutang kepada rentenir lebih dari RM500.000 atau berkisar 1,7 miliar rupiah karena keterlibatan mereka dalam taruhan judi online.

Diketahui bahwa keluarga kedua pemain, yang berasal dari sektor ganda putra tim nasional, bahkan telah menggadaikan beberapa properti mereka untuk membantu membayar hutang para pemain.

Meskipun belum ada konfirmasi dari federasi dunia, BWF, namun para pemain telah dipanggil untuk diinterogasi sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Federasi Badminton Malaysia (BAM), telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir segala bentuk taruhan maupun judi dan diyakini telah mengetahui tentang kasus terbaru sekitar dua bulan lalu.

Terlepas dari cakupan komprehensif kasus Zulfadli dan Chun Seang tahun lalu, budaya taruhan juga telah melekat di antara para pemain muda. Pelatih juga mengkritik Komite dan Pelatihan (C&T) karena tidak mengambil sikap lebih tegas terkait taruhan dan judi.

Bagian yang lebih mengkhawatirkan tentang hal ini adalah para pemain akan bejajar taruhan dan perjudian pada tahap awal, ketika mereka berada di Sekolah Olahraga Bukit Jalil (BJSS).

Pada 2017, seorang pemain berusia 16 tahun diskors selama tiga bulan setelah mengakui kepada pelatihnya bahwa ia menghadapi kesulitan keuangan karena taruhan. Jadi, bagaimana mungkin masalah ini belum muncul sejak awal?

“Para pemain merusak masa depan mereka sendiri. Tahun ini adalah periode kualifikasi Olimpiade, jadi mengapa mereka mempertaruhkan semua kerja keras mereka demi adrenalin singkat," tanya seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

“BAM mengatakan mereka tidak memiliki toleransi terhadap semua bentuk taruhan. Tapi apa yang mereka lakukan? Jika para pemain BJSS sudah terkena budaya tidak sehat ini, apa lagi yang Anda harapkan dari kelompok elite," ungkapnya dengan pesimistis.

Artikel Tag: zulfadli zulkifli, Tan Chun Seang, Judi Online, BWF

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru