Agen Pertanyakan Keputusan Juventus Rekrut Michele Di Gregorio
Kiper Juventus Michele Di Gregorio (Image: Juventus)
Berita Transfer: Seorang agen sepak bola asal Italia, Giovanni Branchini, mengkritik beberapa strategi transfer Juventus, namun yang paling mengherankan baginya adalah Michele Di Gregorio.
I Bianconeri melawat ke Estadio Santiago Bernabeu untuk menghadapi Real Madrid pada laga ketiga mereka di Liga Champions, Kamis (23/10) dini hari WIB, dengan modal yang buruk.
Juventus tak pernah menang dalam enam laga terdahulu, dan baru saja merasakan kekalahan pertamanya di musim ini dengan dibekuk Como 0-2.
Meski laga sempat berlangsung alot di babak pertama, pertahanan Juve akhirnya runtuh juga pada menit ke-57 ketika tendangan Vinicius Junior memantul ke tiang gawang dan berhasil diselesaikan oleh Jude Bellingham. Itu menjadi satu-satunya pembeda dalam laga yang berakhir dengan skor 1-0.
Dalam laga ini, Dean Huijsen gagal menghadapi mantan timnya setelah absen akibat cedera. Dia merupakan eks bek Juve yang dijual ke Bournemouth dan kemudian ditebus Real Madrid setelah bersinar di Inggris.
Kepergiannya menjadi penyesalan bagi banyak fans Juve, namun menurut Giovanni Branchini, yang paling mengherankan adalah perekrutan Michele Di Gregorio.
Sebab, sang kiper direkrut dari Monza ketika Wojciech Szczesny sedang tampil apik dan bahkan punya sisa kontrak satu tahun lagi.
Selain itu, dia juga mengkritisi keputusan untuk merekrut Douglas Luiz, yang pada akhirnya menjadi pembelian gagal.
"Huijsen dijual dengan buruk, namun inilah yang terjadi ketika Anda harus menjual pemain seberapa pun harganya," kata Branchini kepada Tuttomercatoweb.
"Bagi saya, yang mengherankan adalah yang lain. Di Gregorio, meskipun main bagus melawan Real Madrid, karena mereka sudah memiliki Szczesny dan Perin," katanya.
"Atau Douglas Luiz, yang harus dijual Aston Villa seberapa pun harganya. Sisanya bisa diperdebatkan karena saya masih berpikir bahwa Juventus bukanlah tim yang buruk."
Artikel Tag: Michele Di Gregorio, Juventus