Jose Mourinho Dinilai Terlalu Besar untuk Rangers
Jose Mourinho baru saja dipecat oleh Fenerbahce. (Foto: Burak Akbulut/Anadolu via Getty Images)
Berita Sepak Bola: Masa depan Jose Mourinho kembali jadi sorotan setelah ia resmi berpisah dengan Fenerbahce, hanya 14 bulan setelah ditunjuk. Kekalahan 0-1 dari Benfica di babak play-off Liga Champions yang menggagalkan ambisi tampil di kompetisi elite Eropa menjadi pemicu pemecatan pelatih berjuluk The Special One itu.
Sejak saat itu, rumor soal tujuan berikutnya Jose Mourinho langsung bermunculan. Salah satunya, kabar mengejutkan yang mengaitkannya dengan klub Skotlandia, Rangers. Mourinho memang pernah berbicara dengan penuh rasa hormat soal klub Glasgow tersebut, dan namanya disebut sebagai kandidat potensial bila Russell Martin meninggalkan posisinya.
Namun, mantan bek Chelsea William Gallas menolak anggapan tersebut. Menurutnya, Mourinho terlalu besar untuk level Liga Skotlandia. “Tidak mungkin Jose Mourinho ke Rangers. Saya tidak bermaksud meremehkan, tetapi Rangers terlalu kecil untuknya. Ia butuh satu pekerjaan terakhir di klub besar,” ujar Gallas kepada Gambling Zone.
Gallas menilai Mourinho masih punya aura dan kharisma untuk bersaing di level tertinggi. Bahkan, ia menyarankan agar Mourinho mempertimbangkan kembali ke Premier League atau bahkan ke level tim nasional. “Semua orang ingin melihatnya, dia box office. Tapi waktu berjalan cepat, dan saya tidak tahu klub mana yang cocok dengan kebutuhannya. Mungkin saatnya dia mencoba manajemen tim nasional, tetap di panggung besar,” tambah Gallas.
Nama Mourinho juga dikaitkan dengan Nottingham Forest, yang disebut tengah mengalami ketegangan antara pelatih Nuno Espirito Santo dan pemilik klub Evangelos Marinakis. Namun, William Gallas lagi-lagi meragukan skenario tersebut.
“Saya ingin Mourinho kembali ke Premier League, dan kalau bisa, merebut gelar lagi. Tapi itu harus di klub besar, bukan sekadar tim mana saja. Nottingham Forest? Sulit membayangkannya. Kombinasi Marinakis dan Mourinho pasti penuh drama,” katanya.
Mourinho sendiri memiliki CV yang mentereng: tiga gelar Premier League bersama Chelsea, juara Liga Champions bersama Porto dan Inter Milan, serta koleksi trofi di hampir semua klub yang ia tangani. Namun, masa-masa terakhirnya di Roma dan Fenerbahce berakhir dengan perpecahan, menimbulkan pertanyaan apakah pendekatannya masih relevan untuk era sepak bola modern.
Dengan segala rekam jejaknya, siapa pun klub yang berani mendatangkan Mourinho tahu betul bahwa mereka sedang mengambil risiko besar: memilih pengalaman dan kharisma yang melegenda, atau berhadapan dengan konflik yang kerap mengikuti sang pelatih ke mana pun ia pergi.
Artikel Tag: Jose Mourinho, William Gallas, Rangers