Ross Barkley Ungkap Larangan Minum Alkohol dari Frank Lampard
Ross Barkley. (Foto: Ben Roberts - Danehouse/Getty Images)
Berita Liga Inggris: Ross Barkley, bintang Aston Villa, kini telah sepenuhnya berhenti mengonsumsi alkohol dan berencana untuk menjauhi minuman keras selama sisa kariernya. Keputusan ini diambil setelah ia secara terbuka berbicara tentang bagaimana minuman beralkohol sempat memengaruhi perjalanannya di dunia sepak bola.
Setelah mencuat sebagai remaja di Everton, Barkley sempat bermain untuk beberapa klub besar Premier League, termasuk Chelsea. Selama periode di Stamford Bridge, ia menjalani hidup dengan kebiasaan minum. Melihat ke belakang, ia mengakui bahwa kebiasaan tersebut "menciptakan situasi yang tidak benar-benar ia inginkan", dan kini pikirannya jauh lebih jernih.
Ross Barkley mengenang satu kejadian di mana sesi minum-minum di Liverpool menjadi kacau dan ia direkam, yang kemudian membuat berita buruk di media. Saat itu, Frank Lampard menjabat sebagai manajer di Stamford Bridge dan memberikan nasihat tulus, namun Barkley tetap menerima hukuman atas tindakannya.
Legenda Chelsea itu memberitahunya bahwa itu adalah pelajaran yang harus diambil. Meskipun demikian, Lampard tetap menghukumnya dengan memaksanya melakukan perjalanan ke Lille untuk pertandingan Liga Champions tanpa memasukkannya ke dalam skuad. Barkley harus menonton pertandingan itu sendirian di bus tim, jauh dari anggota tim lainnya.
"Beberapa kali saya keluar, dan jika Anda minum terlalu banyak, Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali. Saya akan keluar dan minum terlalu banyak, dan kemudian itu akan sampai ke klub. Suatu kali, saya keluar pada hari Ahad di Liverpool dan kami ada pertandingan pada hari Rabu. Saya direkam, dan kemudian muncul di koran," kenang Barkley dalam wawancara dengan The Athletic.
"Kami (Chelsea) ada pertandingan tandang di Prancis (melawan Lille) dan Frank Lampard adalah manajernya. Dia tidak bisa mengatakan terlalu banyak kepada saya, selain belajar dari itu dan memilih waktu yang tepat untuk melakukannya, karena dia tahu bagaimana rasanya menjadi pemuda."
"Tetapi hukumannya adalah saya bepergian dengan tim, tetapi saya tidak ada di bangku cadangan. Saya harus menonton pertandingan di bus. Itu sulit diterima. Itu adalah satu kejadian yang mungkin telah menciptakan persepsi [negatif]."
Barkley, yang kini sudah menjadi seorang ayah dan merasa memiliki "tanggung jawab lebih", sempat diprediksi mencapai puncak karier saat pertama kali muncul di Everton. Meskipun perkembangannya sempat terhenti, ia kini bersemangat untuk merenung dan belajar dari pengalaman pahitnya, bahkan dengan berbicara kepada terapis.
"Anda membuat kesalahan. Ada baiknya berbicara dengan orang lain dan belajar dari kesalahan serta memahami bahwa sepanjang hidup, akan ada tantangan. Terkadang orang berjuang dengan kesehatan mental mereka; ada baiknya berbicara dengan orang lain. Saya telah berbicara dengan beberapa orang, dan itu membantu saya. Saya telah berbicara dengan psikolog olahraga. Saya menjalani terapi sepanjang karier saya dan itu bermanfaat."
Ross Barkley kini menjalani masa baktinya yang kedua di Villa Park. Setelah sempat dipinjamkan ke Aston Villa, ia menghabiskan satu tahun di Lille, Prancis, sebelum kembali ke Inggris bermain untuk Luton Town. Unai Emery kemudian memilih untuk membawanya kembali ke skuad Aston Villa.
Artikel Tag: Ross Barkley, Frank Lampard, Aston Villa, Premier League