Strategi Transfer Liverpool Bikin Mereka Lebih Hemat dari Arsenal
Liverpool via gettyimages
Berita Liga Inggris: Liverpool kembali mencatatkan rekor baru di Premier League Inggris setelah membelanjakan dana terbesar dalam satu jendela transfer.
Total pengeluaran klub Merseyside itu mencapai 446 juta poundsterling atau sekitar Rp8,96 triliun, lebih besar dibandingkan klub mana pun dalam sejarah liga utama Inggris. Rekor transfer bahkan pecah dua kali dalam perekrutan pemain baru yang melibatkan Alexander Isak dan Florian Wirtz.
Meski belanja besar, manajemen The Reds berhasil menjaga neraca mereka tetap sehat. Hal ini berkat penjualan cerdas sejumlah pemain utama seperti Luis Diaz, Darwin Nunez, Jarell Quansah, hingga Ben Doak. Dari penjualan tersebut, The Reds meraup 215,9 juta poundsterling atau Rp4,34 triliun. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat gabungan penjualan Arsenal dan Manchester City pada musim panas 2025.
Jika dilihat dari belanja bersih, Liverpool hanya mengeluarkan 230,1 juta poundsterling (Rp4,63 triliun), sementara Arsenal menghabiskan 263 juta poundsterling (Rp5,29 triliun). Artinya, secara akuntansi Liverpool masih 33 juta poundsterling atau sekitar Rp664 miliar lebih hemat dibandingkan The Gunners. Sebuah capaian yang menegaskan ketepatan strategi transfer klub di bawah kepemilikan FSG.
Daftar perekrutan Liverpool musim panas ini cukup mencolok. Selain Isak (125 juta poundsterling) dan Wirtz (116 juta poundsterling), mereka juga mendatangkan Hugo Ekitike (79 juta poundsterling), Milos Kerkez (40 juta poundsterling), Jeremie Frimpong (29,5 juta poundsterling), Giorgi Mamardashvili (29 juta poundsterling), Giovanni Leoni (26 juta poundsterling), serta Armin Pecsi (1,5 juta poundsterling). Sementara itu, Freddie Woodman didatangakan secara gratis.
Dengan strategi kombinasi belanja besar dan penjualan tepat sasaran, Liverpool menunjukkan bahwa mereka tidak hanya kuat di lapangan tetapi juga tangguh dalam manajemen finansial. Hal ini menjadi modal penting bagi The Reds untuk bersaing dengan rival besar mereka seperti Arsenal dan Manchester City, baik dalam perebutan gelar maupun stabilitas keuangan jangka panjang.
Artikel Tag: Liverpool, Arsenal, Premier League