Brad Binder Akui Terpuruk, Tapi KTM Bisa Bangkit Jika Masalah Ini Teratasi
Brad Binder
Berita MotoGP: Brad Binder tak menutup mata terhadap kenyataan pahit di MotoGP 2025. Pebalap KTM itu secara terbuka mengakui musim lalu adalah yang terburuk sepanjang kariernya di kelas premier. Namun di balik keterpurukan tersebut, Binder yakin kebangkitan di MotoGP 2026 hanya bergantung pada satu faktor kunci.
Brad Binder menjalani musim MotoGP 2025 yang jauh dari ekspektasi. Pebalap asal Afrika Selatan itu hanya finis di peringkat ke-11 klasemen akhir dengan 155 poin, kalah telak dari rekan setimnya yang jauh lebih muda, Pedro Acosta. Bahkan Binder gagal meraih satu pun podium Grand Prix sepanjang musim, sebuah catatan terburuk dalam karier MotoGP-nya.
Acosta yang baru naik ke Tim Pabrikan KTM, tampil dominan atas Binder di hampir semua aspek. Pebalap Spanyol itu mengungguli Binder di seluruh 22 sesi kualifikasi dan menutup musim dengan 307 poin serta finis keempat di klasemen.
Binder pun tak mencari pembenaran. Ia mengakui 2025 adalah musim paling sulit yang pernah ia jalani sejak debut MotoGP pada 2020.
“Seratus persen, ini musim terburuk saya di MotoGP,” ujar Binder kepada Motorsport.com. “Tapi saya tahu di mana letak masalahnya.”
Masalah utama tersebut, menurut Binder, adalah performa kualifikasi. Sejak era Moto3 hingga MotoGP, satu lap cepat memang bukan kekuatan terbesarnya. Namun di era MotoGP modern, posisi start sangat menentukan hasil balapan.
“Saya tidak pernah benar-benar kuat di kualifikasi. Tapi kalau kami bisa memperbaiki itu, hidup akan jauh lebih mudah,” jelasnya.
Binder menilai kecepatan balapannya sejatinya tidak buruk. Dalam banyak seri, ia merasa kompetitif saat race pace mulai stabil. Sayangnya, start dari barisan belakang membuatnya harus membuang energi untuk menyalip sejak awal.
“Kalau bisa start di dua baris depan, itu akan jadi dunia yang berbeda,” kata Binder. “Itu target saya. Saya harus cepat dalam satu lap. Begitu satu hal itu klik, semuanya akan baik-baik saja.”
Statistik mendukung pernyataannya. Sepanjang 2025, Binder hanya dua kali start di 10 besar, yakni P6 di Aragon dan P10 di Sachsenring. Ia bahkan beberapa kali terpuruk di posisi start, termasuk P19 di Silverstone dan Brno, serta P18 di Qatar, Jepang, dan Malaysia.
Situasi ini kontras dengan Acosta yang secara konsisten tampil kompetitif di kualifikasi. Bahkan dalam beberapa seri, Binder kalah cepat dari pebalap KTM lain maupun test rider.
Kini memasuki musim ketujuhnya di MotoGP, Brad Binder sadar bahwa waktu tidak bisa ditunggu. MotoGP 2026 akan menjadi momen penentuan, bukan hanya untuk reputasinya di KTM, tetapi juga posisinya di tengah ketatnya persaingan pebalap papan atas.
Artikel Tag: Brad Binder, ktm, MotoGP 2026, Pedro Acosta