Dovizioso Bongkar Akar Krisis Francesco Bagnaia, Masalahnya Cukup Rumit
Francesco Bagnaia
Berita MotoGP: Francesco Bagnaia menjalani salah satu musim paling berat dalam kariernya. Performa tidak konsisten, rentetan hasil buruk, hingga tekanan dari Marc Marquez membuat sang juara dunia dua kali itu sulit bangkit. Andrea Dovizioso pun blak-blakan mengungkap mengapa krisis Bagnaia akan sulit teratasi.
Andrea Dovizioso memberikan pandangan jujur mengenai keterpurukan yang menimpa Francesco Bagnaia pada MotoGP 2025. Mantan pebalap Ducati itu menilai penurunan performa Bagnaia bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan sekadar menekan tombol restart seperti yang sering disarankan publik.
“Reboot dan mulai lagi itu bukan solusi. Pecco bukan tipe pebalap yang menyelesaikan masalah dengan melakukan hal-hal gila,” ujar Dovizioso kepada GPOne.
“Menurut saya, satu-satunya hal yang benar-benar memberi perbedaan adalah faktor teknis. Jika ada aspek teknis yang mengganggu, itu bisa diperbaiki. Tapi dari luar, kita tidak bisa tahu pasti.”
Penurunan performa Bagnaia memang menjadi sorotan besar musim ini. Dari juara dunia dua kali, sang pebalap pabrikan Ducati justru berkali-kali gagal finis dan kehilangan ritme yang menjadi kekuatannya selama dua musim sebelumnya. Dovizioso melihat bahwa karakter Bagnaia yang sangat sensitif pada detail turut menjadi pedang bermata dua.
“Pecco sangat sensitif terhadap detail. Itu bagus untuk pengembangan motor, tetapi jika ada sesuatu yang kecil saja tidak sesuai, efeknya bisa besar terhadap kepercayaannya,” lanjut Dovizioso.
Namun Dovizioso juga menyinggung faktor lain yang tidak bisa diabaikan, kedatangan Marc Marquez ke Ducati. Menurutnya Marquez yang tampil semakin kuat justru memperbesar tekanan internal bagi Bagnaia.
“Kedatangan Marc pasti punya dampak. Entah memperbesar rasa frustrasinya, atau memperkuat tekanan yang sudah dia rasakan,” jelas Dovi.
“Ini situasi rumit bagi Bagnaia dan Ducati, apalagi Marquez langsung nyetel dan membuat semua orang sadar betapa berbahayanya dia.”
Dovizioso mengaku tidak kaget melihat Marquez tampil luar biasa, tetapi ia memahami bagaimana kehadiran pebalap sekaliber Marquez bisa mengganggu stabilitas psikologis dalam sebuah tim. Terlebih lagi, Bagnaia kini harus bersaing dengan rekan setim yang sedang berada dalam performa terbaiknya.
Meski begitu, Dovizioso tidak sepenuhnya menyalahkan Bagnaia. Ia mengingatkan bahwa performa setiap pebalap pasti naik turun, dan musim buruk bukan berarti karier berakhir.
“Kadang, dari luar kita berpikir semuanya tinggal ‘reset’. Tapi tidak ada yang sesederhana itu,” tegas Dovi.
“Jika masalahnya teknis, mereka harus menemukan jawabannya. Jika mental, itu bukan hal yang bisa diperbaiki dalam semalam.”
Bagnaia kini masih mencari jalan kembali ke performa terbaiknya, sementara Ducati harus menemukan formula yang tepat agar kedua pebalap bintangnya bisa bersaing tanpa saling mematikan fokus.
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, Andrea Dovizioso