Bos McLaren Sindir Perubahan Sikap Christian Horner Setelah Terkenal
CEO McLaren, Zak Brown, bersama eks prinsipal Red Bull, Christian Horner
Berita F1: CEO McLaren, Zak Brown, kembali memanaskan perbincangan di paddock Formula 1 setelah memberi komentar tajam mengenai mantan bos Red Bull, Christian Horner. Brown menyebut Horner telah banyak berubah, terutama sejak popularitas serial Drive to Survive yang membuat tokoh F1 semakin menjadi sorotan publik.
Horner yang memimpin Red Bull selama lebih dari dua dekade baru saja berpisah dari tim setelah Grand Prix Inggris. Kepergiannya mengakhiri hubungan kerja panjang yang menghasilkan delapan gelar pebalap serta enam gelar konstruktor. Meski dikenal sukses membawa Sebastian Vettel dan Max Verstappen ke era kejayaan, Horner juga sering terlibat adu strategi dan pertikaian verbal dengan sejumlah rival seperti Brown dan Toto Wolff.
Dalam wawancara bersama The Telegraph, Brown mengungkap bahwa hubungannya dengan Horner sebenarnya cukup baik di masa lalu. Namun, ia merasakan perubahan besar dalam sikap pria asal Inggris tersebut. “Saya sudah mengenal Christian lebih dari tiga dekade dan dulu kami cukup akrab,” kata Brown. “Hasil kerjanya sangat mengesankan dan itu layak dihormati, tapi saya melihat ia berubah. Saya rasa ketenaran dari Drive to Survive, limpahan uang, dan kejayaan itu terlalu mempengaruhinya.”
Brown juga menilai Horner cenderung menggunakan pendekatan yang lebih keras di dalam persaingan. Ia mengibaratkan gaya Horner seperti pebalap yang memaksa lawan keluar lintasan sepenuhnya demi memperoleh keuntungan. “Dulu saat saya balapan, ada pebalap yang bermain keras namun masih memberi ruang, dua roda keluar lintasan itu masih wajar. Tapi ada juga yang memaksa empat roda keluar lintasan, itu sudah tidak bisa diterima. Christian cenderung seperti itu,” ujarnya.
Salah satu insiden yang menjadi sorotan adalah tuduhan Red Bull terhadap McLaren di penghujung musim lalu, ketika pihak Horner menuding McLaren menyuntikkan air ke ban agar tetap dingin. McLaren membantah keras tuduhan tersebut dan menyebutnya tidak masuk akal secara teknis. Brown menduga tuduhan itu hanya ditujukan untuk mengganggu fokus timnya. “Ia membuat tuduhan yang bahkan saya rasa ia sendiri tidak percaya. Tujuannya sekadar untuk mengusik kami,” jelas Brown.
Meski Christian Horner telah meninggalkan paddock, ucapan Brown menunjukkan bahwa dinamika persaingan F1 tidak hanya berlangsung di trek, tetapi juga melalui perang komentar yang terus menjadi bagian dari strategi tim.
Artikel Tag: Christian Horner, Red Bull, McLaren, zak brown