Bos Petronas Minta Maaf Usai Ikut Semprot Sampanye di Podium GP Singapura
CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik, dan George Russell saat perayaan podium GP Singapura
Berita F1: CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik, menyampaikan permintaan maaf usai ikut dalam perayaan semprotan sampanye di podium Formula 1 GP Singapura akhir pekan lalu. Aksi spontan tersebut terjadi setelah pebalap George Russell meraih kemenangan dominan untuk Mercedes, yang disponsori oleh Petronas.
Sebagai representasi tim, Taufik diundang naik podium untuk menerima trofi konstruktor setelah balapan di Sirkuit Marina Bay. Namun, ketika selebrasi berlangsung, ia terlihat ikut menyemprotkan sampanye bersama para pebalap, sesuatu yang kemudian menuai perhatian publik karena dianggap tidak selaras dengan nilai keislaman.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip oleh The Straits Times, Taufik menyesali tindakannya. “Saya mengakui bahwa euforia spontan dalam momen kemenangan itu mungkin kurang tepat,” ujarnya.
“Meski saya dapat memastikan tidak mengonsumsi alkohol, sebagai seorang Muslim saya seharusnya lebih peka terhadap sensitivitas yang berkaitan dengan keterlibatan dalam perayaan semacam itu,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa tindakannya tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun. “Saya ingin menyampaikan permintaan maaf atas ketidaksengajaan yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan, dan saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya,” ucapnya.
Petronas, perusahaan energi asal Malaysia, telah menjadi sponsor utama Mercedes sejak 2010. Keterlibatan Taufik dalam podium kemenangan di Singapura dianggap wajar mengingat lokasi balapan tersebut merupakan seri F1 terdekat dari Malaysia.
Sebagai informasi, ajang F1 GP Singapura menggunakan sampanye untuk selebrasi podium, berbeda dengan balapan di negara-negara Timur Tengah seperti Bahrain, Arab Saudi, Qatar, dan Abu Dhabi, yang mengganti minuman beralkohol dengan rosewater sebagai bentuk penghormatan terhadap hukum dan budaya Islam setempat.
Menurut sensus tahun 2020, sekitar 15,6 persen penduduk Singapura merupakan pemeluk Islam, menjadikannya agama terbesar ketiga di negara tersebut setelah Buddhisme dan Kristen.
Meski insiden ini dianggap sebagai bentuk ketidaksengajaan, Taufik menegaskan akan menjadikannya pelajaran agar lebih berhati-hati dalam mewakili Petronas di ajang internasional di masa mendatang.
Artikel Tag: Petronas, Tengku Muhammad Taufik, George Russell, GP Singapura