Red Bull Diingatkan Tak Ulangi Kesalahan dengan Promosikan Isack Hadjar
Isack Hadjar
Berita F1: Mantan pebalap F1 dan pemenang tiga Grand Prix, Johnny Herbert, memberikan peringatan kepada Red Bull agar tidak terburu-buru mempromosikan Isack Hadjar ke tim utama. Menurutnya, langkah itu bisa berakhir buruk seperti kasus pebalap muda lain yang gagal memenuhi ekspektasi setelah dipromosikan terlalu cepat.
Sebagai gantinya, Herbert menyarankan agar tim yang bermarkas di Milton Keynes itu memberikan lebih banyak waktu bagi Yuki Tsunoda untuk berkembang di samping Max Verstappen. Tsunoda dipanggil menggantikan Liam Lawson dua seri setelah awal musim, tepat sebelum balapan di Jepang. Namun, performanya dinilai masih belum konsisten dan jauh dari harapan tim juara dunia enam kali tersebut.
Selain finis keenam di Grand Prix Azerbaijan, Tsunoda kesulitan untuk menembus zona poin. Di Singapura, pebalap berusia 25 tahun itu hanya finis di posisi ke-12. “Entah kenapa, Yuki masih belum benar-benar klik dengan mobilnya,” ujar Herbert kepada BettingLounge. “Mungkin performanya di Singapura sedikit lebih baik, tapi itu belum cukup menunjukkan peningkatan signifikan yang bisa membuat semua orang membicarakannya.”
Sementara itu, Isack Hadjar yang tampil cukup baik bersama Racing Bulls disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk promosi ke Red Bull pada musim 2026. Meski akan memiliki pengalaman lebih banyak dibandingkan Alex Albon dan Liam Lawson ketika mereka naik kelas dulu, Herbert menilai risiko tetap besar jika langkah itu dilakukan terlalu cepat.
“Semua orang membicarakan Hadjar dan potensinya untuk menggantikan Tsunoda,” kata Herbert. “Namun saya berharap Red Bull memberinya waktu setidaknya satu tahun lagi. Karena setiap kali mereka menarik pebalap muda yang belum cukup matang ke tim utama, hasilnya selalu berakhir buruk.”
Herbert, yang membalap di F1 antara 1989 hingga 2000, menegaskan bahwa tekanan di tim besar seperti Red Bull jauh lebih berat dibanding tim satelit seperti Racing Bulls. “Hadjar berkembang dengan sangat baik, dia bahkan berani menegur Alonso di Singapura,” ungkap Herbert. “Dia sudah mendapat rasa hormat di dalam tim dan dari Helmut Marko, tapi dia masih butuh waktu agar siap secara mental sebelum masuk ke ‘dapur tekanan’ tim utama.”
Herbert menilai, memberi Isack Hadjar waktu lebih lama untuk berkembang bukan hanya akan menguntungkan pebalap muda asal Prancis itu, tetapi juga menjaga stabilitas Red Bull dalam jangka panjang. “Tekanan di tim besar bisa meningkat ribuan kali lipat, jadi Red Bull perlu berhati-hati,” tutupnya.
Artikel Tag: Isack Hadjar, Red Bull, Racing Bulls, F1 2026