Faktor Penurunan Mental Bikin Selangor FC Takluk dari Persib
Pelatih Selangor FC, Christophe Gamel. Foto: 2025 Asian Football Confederation (AFC)
Berita Super League Indonesia: Akhir yang tragis menimpa Selangor FC ketika menjamu Persib. Sempat memimpin dua gol pada babak pertama, skuat asuhan Christophe Gamel ini harus takluk di menit akhir.
Klub berjuluk Gergasi Merah ini butuh kemenangan untuk menjaga asa bertahan di ajang AFC Champions League Two 2025/2026. Dengan hasil ini, Selangor dipastikan tersingkir dan sementara masih ada di dasar klasemen grup G.
Laga seolah menjadi milik Alvin Fortes dan kawan-kawan di awal. Karena dua gol bisa dicetak Chrigor Moraes dan gol bunuh diri Patricio Matricardi. Di babak kedua, Persib bisa bangkit usai memanfaatkan situasi set piece.
"Saya pikir pada babak pertama berjalan cukup baik, cukup intens, kami sudah memberikan segalanya. Tapi setelah situasi bola mati itu, saya harus katakan, ketika anda melihat jalannya permainan, kadang kami mengalami tekanan mental," ujar Christophe Gamel di jumpa pers usai laga di Stadion MBPJ, Kamis (6/11).
Setelah kebobolan oleh Andrew Jung, mentalitas awak tim Selangor mulai mengalami penurunan. Situasi ini dimanfaatkan Maung Bandung untuk melakukan tekanan. Imbasnya kesalahan demi kesalahan dilakukan pemain tuan rumah.
"Anda bisa melihat beberapa pemain kami melakukan kesalahan yang biasanya tak pernah mereka lakukan. Karena itu, kami harus tetap bersatu. Kadang kami akan terjatuh, tapi kami terjatuh bersama-sama dan kami juga akan bangkit lagi bersama-sama," ujarnya.
Puncak dari kesalahan pemain di laga ini ialah saat kiper Sikh Izhan Nazrel salah melakukan clearance. Tendangannya mengenai Adam Alis yang agresif dalam melakukan pressing dan bola berbelok ke gawang.
"Seperti yang anda lihat, itu merupakan kesalahan individu. Kami tidak pernah meminta mereka bermain seperti itu. Kami kehilangan sedikit struktur dan kesederhanaan dalam permainan kami," terang dia.
Penurunan dalam mental juga membuat pemain Selangor tidak melakukan keputusan yang tepat pada beberapa situasi. Hal itu menyebabkan strategi yang dibangun oleh pelatih tidak berjalan dengan baik terutama di babak kedua.
"Gaya bermain kami harusnya cepat dalam menggiring bola, tetapi ketika pemain menerima bola, berada di antara lawan, dan lambat dalam mengambil keputusan sehingga permainan menjadi sulit," ujar Christophe Gamel memungkasi.
Artikel Tag: Selangor, Christophe Gamel, Persib