George Russell Sempat Temui Pskikolog saat Jadi Rekan Setim Hamilton
George Russell Sempat Temui Pskikolog saat Jadi Rekan Setim Hamilton
Berita F1: George Russell mengungkapkan bagaimana nasihat psikolognya membantunya mengatasi tekanan menjadi rekan setim Lewis Hamilton di Mercedes F1.
Russell menghabiskan tiga tahun sebagai rekan setim Hamilton, mengungguli sang juara dunia tujuh kali pada tahun 2022 dan 2024. Musim terakhir pembalap berusia 27 tahun itu bersama Hamilton adalah yang paling mengesankan, memenangkan kualifikasi head-to-head 19-5.
Russell terus meningkatkan performanya, bahkan setelah Hamilton pindah ke Ferrari. Pebalap pertama bisa dibilang merupakan pebalap dengan performa terbaik di tahun 2025, menunjukkan konsistensi dan kecepatan yang luar biasa sepanjang 14 balapan pertama musim ini.
Sebelum promosi ke Mercedes, Russell bermain selama tiga tahun di Williams. Russell merasa siap untuk membalap untuk Mercedes setelah musim kedua. Penampilannya yang memukau sebagai pembalap pengganti di Grand Prix Sakhir 2020 membuktikan hal ini.
Russell mengungguli Valtteri Bottas meskipun pengalamannya terbatas di balik kemudi Mercedes W11. Namun, kesalahan ban di pit lane dan kebocoran ban di akhir balapan membuat Russell kehilangan kemenangan pada debutnya bersama Mercedes.
Meskipun Russell merasa ia memiliki kecepatan untuk melawan Hamilton di Mercedes, ia memikirkan aspek “psikologis” dalam menghadapi pembalap F1 tersukses. Saat George Russell tiba, Lewis Hamilton baru saja menyelesaikan pertarungan perebutan gelar yang sengit dengan Max Verstappen.
Hamilton mengakhiri musim 2021 dengan gemilang, memenangkan tiga dari empat balapan terakhir. Seandainya bukan karena keputusan wasit yang buruk dari direktur balapan Michael Masi, Hamilton pasti sudah memenangkan empat balapan terakhir, dan jelas sedang berada di puncak performanya.
Berbicara di podcast Untapped, Russell berbicara dengan psikolognya tentang bagaimana menghadapi kenyataan bahwa ia berada di tim yang sama dengan Hamilton.
"Jadi saya memikirkan bagaimana saya akan menghadapi ini secara psikologis. Sampai suatu hari, saya berdiskusi dengan psikolog saya tentang hal itu, tentang bagaimana saya harus menghadapi tekanan menjadi rekan setimnya," jelas Russell
"Dan saya menyimpulkan bahwa ketika saya masuk ke garasi, saya sudah melompat ke mobil balap saya, saya sudah memakai helm saya, saya sudah menurunkan visor saya, seharusnya tidak masalah apakah rekan setim saya di garasi sebelah adalah Juara Dunia tujuh kali, seorang rookie, atau tidak ada orang lain di sana, karena saya yang mengendalikan nasib saya sendiri. Itulah pendekatan saya – saya yang harus tampil."
Artikel Tag: George Russell, Lewis Hamilton, Mercedes, f1