Hansi Flick Dikritik Atas Strategi di Liga Champions Musim Lalu
Hansi Flick Dikritik Atas Strategi di Liga Champions Musim Lalu
Berita Liga Champions: Barcelona nyaris mencapai final Liga Champions pertama mereka dalam satu dekade musim lalu, dengan Inter menyamakan kedudukan di masa injury time, lalu mencetak gol kemenangan di babak perpanjangan waktu. Sebagian besar perdebatan setelah pertandingan berkisar pada keputusan Hansi Flick untuk tetap menggunakan strategi ofensif, meskipun skor saat itu menguntungkan Barcelona.
Namun, Flick ingin mengubah keadaan, menurut sebuah biografi baru yang ditulis oleh Sebastian Staszewski. Buku tersebut telah menjadi berita utama di Spanyol setelah menjelaskan bahwa Barcelona diduga meminta Robert Lewandowski untuk berhenti mencetak gol di musim debutnya di klub tersebut. Kini, anekdot kedua yang mengejutkan telah muncul.
Sebuah anekdot dari buku tersebut, seperti dikutip oleh Sport, menjelaskan bahwa dengan Barcelona yang berusaha bertahan hingga sepuluh menit terakhir pertandingan, Flick memanggil bek tengah Andreas Christensen, yang mengatakan bahwa ia tidak fit untuk bermain.
"Asisten Hansi Flick memberi tahu Christensen, yang kemudian mengatakan kepadanya bahwa... Punggungnya sakit. Flick tidak yakin pemain Denmark itu benar-benar cedera, tetapi ia tidak punya waktu untuk memikirkannya, karena Inter mengerahkan segenap kemampuan mereka dalam pertarungan dan setiap detik berharga. Hanya Flick yang tetap tenang. Mengetahui timnya akan dibombardir dengan umpan silang, ia memutuskan untuk memasukkan Andreas Christensen yang tingginya 187 sentimeter, tetapi ia tidak bisa."
Ternyata, Lewandowski tampak sama lemahnya secara fisik, karena ia berusaha untuk pulih dari cedera hamstring yang dideritanya beberapa minggu sebelumnya, dan baik kehebatannya dalam duel udara maupun bakat menyerangnya tidak mampu membawa Barcelona menang.
Artikel Tag: hansi flick, Barcelona, liga champions