Ini Komentar Nahkoda Arema Dihajar Sepuluh Pemain Persib
Pelatih Arema, Marcos Santos. Foto (I-League)
Berita Super League Indonesia: Kekalahan menyakitkan dialami Arema FC saat menjamu Persib Bandung. Sempat unggul satu gol di babak pertama, tim asuhan Marcos Santos dibalikkan situasinya hanya dengan 10 pemain.
Singo Edan bermain menghadapi sang tamu di Stadion Kanjuruhan, Senin (22/9) sore. Di harapan suporter setianya, kemenangan tentu dibidik untuk memberikan luka bagi juara bertahan kompetisi kasta teratas di Indonesia ini.
Persiapan maksimal sudah dilakukan guna mengalahkan Beckham Putra Nugraha dan kawan-kawan. Sayang semua yang sudah direncanakan gagal diwujudkan usai gawang Adi Satryo kebobolan di injury time dari situasi set piece sepak pojok.
"Ini adalah pertandingan yang sulit, pertandingan yang sudah kami persiapkan sepanjang minggu. Kami tahu kualitas Bandung. Kami sudah bermain bagus," ujar Marcos Santos saat diwawancara, Senin (22/9).
Arema memimpin lebih dulu lewat gol Matheus Blade. Namun Persib membalas dari kaki Uilliam Barros di menit 59. Gol penentu kemenangan hadir menit 90+4 ketika Federico Barba menyundul sepak pojok Wiliam Marcilio.
"Saya bangga dengan para pemain yang telah memberi segalanya. Namun sekali lagi, kami harus kebobolan gol dari situasi bola mati, itu sesuatu yang sudah kami latih dan latih dengan keras," lanjut Marcos.
Pelatih asal Brasil ini juga menyoroti soal adanya insiden di kotak penalti Persib yang tidak menjadi penalti. Dia menilai ada kontak dilakukan oleh bek lawan kepada Luiz Gustavo tapi wasit bergeming.
"Penalti yang jelas untuk kami, yang harusnya bisa menjadi 2-1 untuk tim yang lainnya dan itulah yang akhirnya membuat kami sedih, kesal, karena melihat para penggemar sedikit lebih (banyak) yang hadir di stadion, dan kami sangat menyesali kekalahan ini," lanjut Marcos Santos.
Kans untuk menang sebenarnya terbuka untuk Arema, karena tim tamu bermain dengan sepuluh pemain saja sejak menit 63. Frans Putros dikartu merah akibat melakukan profesional foul. Namun pertahanan Maung Bandung begitu solid dan justru mampu mencuri gol penentu kemenangan.
"Waktu pengusiran itu, Bandung lebih tertutup dan melakukan serangan balik, dan kita masukkan Dedik supaya ada penyerang tambahan di area itu bersama Dalberto, karena kita tahu mereka akan menutup di lini belakang dan lini kedua," ujarnya.
"Tapi kita tetap bertahan di sana, kita menguasai bola, dan kita kebobolan gol dari dua situasi yang sudah kita latih, yang mana kesalahannya bola dari tengah dan tidak menutup. Kemudian bola mati yang kita latih terus-menerus," pungkasnya.
Artikel Tag: arema, Persib, marcos santos