Kanal

Ini Respons FIG Setelah Indonesia Larang Atlet Israel Ikut Kejuaraan Dunia

Penulis: Hanif Rusli
13 Okt 2025, 08:38 WIB

Israel termasuk di antara 86 negara yang terdaftar untuk kejuaraan dunia, dengan timnya dipimpin oleh peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia saat ini, Artem Dolgopyat. (Foto: AP)

Federasi Senam Internasional (FIG) mengeluarkan tanggapan yang hati-hati terhadap keputusan Indonesia untuk melarang atlet Israel berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta.

Ini menunjukkan sikap diplomatik yang terkendali di tengah kontroversi yang menarik perhatian global.

Dalam pernyataan singkat pada Jumat (10/10), FIG menyatakan bahwa pihaknya “mencatat keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak menerbitkan visa bagi delegasi Israel yang terdaftar untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53”, yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober.

Badan pengatur tersebut mengakui “tantangan” yang dihadapi Indonesia dalam menyelenggarakan acara tersebut, namun secara mencolok tidak mengancam sanksi atau pemindahan lokasi — langkah-langkah yang biasanya tercantum dalam statuta FIG untuk kasus di mana negara tuan rumah menolak masuknya atlet.

“FIG berharap lingkungan yang memungkinkan atlet dari seluruh dunia dapat menikmati olahraga dengan aman dan tenang akan segera tercipta,” tambah pernyataan tersebut.

Langkah Indonesia untuk memblokir tim Israel mengikuti protes domestik dan penolakan politik selama berpekan-pekan terhadap partisipasi mereka.

Negara Asia Tenggara ini, yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel dan merupakan pendukung lama kemerdekaan Palestina.

Israel termasuk di antara 86 negara yang terdaftar untuk kejuaraan dunia, dengan timnya dipimpin oleh peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia saat ini, Artem Dolgopyat, yang menjadi kandidat utama dalam cabang senam lantai putra.

Federasi Senam Israel mengatakan sebelumnya telah menerima jaminan dari pejabat Indonesia bahwa kontingen mereka akan diterima — janji yang kini diragukan.

Pada 8 Oktober lalu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, Yusril Ihza Mahendra, mengonfirmasi bahwa atlet Israel tidak akan diizinkan masuk, meskipun ada gencatan senjata baru-baru ini antara Israel dan Hamas.

“Kami menghormati setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah dengan berbagai pertimbangan,” kata Presiden Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dalam konferensi pers pada Jumat.

Ita Yuliati, Ketua Federasi Senam Indonesia, menyatakan bahwa ia telah memberitahu Presiden FIG Morinari Watanabe tentang keputusan tersebut dan mengklaim bahwa “FIG menyatakan dukungan,” meskipun badan internasional tersebut belum secara terbuka mendukung langkah tersebut.

Perselisihan ini menyoroti bagaimana ketegangan geopolitik — terutama terkait aksi militer Israel di Gaza — terus berdampak pada olahraga global.

Kontroversi serupa juga muncul dalam kompetisi internasional lainnya, di mana negara tuan rumah menghadapi reaksi keras karena mempolitisasi partisipasi.

Ini bukan kali pertama Indonesia menghadapi konsekuensi olahraga terkait keterlibatan Israel.

Pada 2023, FIFA mencabut hak tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U-20 hanya dua bulan sebelum kickoff, setelah protes lokal meletus terkait kualifikasi Israel.

Meskipun mengalami kemunduran tersebut, Indonesia kemudian diberikan hak tuan rumah untuk Piala Dunia Pemuda lain yang tidak melibatkan Israel, keputusan yang secara luas dianggap sebagai hasil dari hubungan kuat Presiden Asosiasi Sepak Bola Indonesia Erick Thohir dengan Ketua FIFA Gianni Infantino.

Saat ini, FIG belum mengumumkan tindakan disiplin atau lokasi alternatif untuk kejuaraan dunia senam, meninggalkan nasib partisipasi Israel — dan kredibilitas Indonesia sebagai tuan rumah — dalam ketidakpastian.

Artikel Tag: kejuaraan dunia

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru