Kawhi Leonard Merasa Nyaman Saat Pertama Kali Berada di Afrika
Kawhi Leonard Merasa Nyaman Saat Pertama Kali Berada di Afrika
Berita Basket NBA: Para superstar NBA lebih dari sekadar atlet. Mereka adalah guru, panutan, dan pahlawan bagi anak-anak muda di seluruh dunia. Salah satu pebasket yang termasuk dalam kategori tersebut adalah Kawhi Leonard, yang baru-baru ini pergi ke Afrika untuk berbicara di sebuah kamp basket remaja.
Itu adalah kunjungan pertama Leonard ke benua itu, jadi wajar saja ia sangat gembira, meskipun mungkin tidak segembira anak-anak di Sekolah Saint Ignatius di Kibagabaga, yang terletak di Rwanda, Afrika bagian selatan.
Peraih enam kali All-Star itu langsung menunjukkan bagaimana budaya negara itu benar-benar menyentuhnya dan memulai pidatonya dengan berjanji untuk kembali.
"Luar biasa. Anda bisa melihatnya dari musik dan tariannya. Rasa nyamannya. Ini pertama kalinya saya di Afrika. Saya tidak akan menjadikannya yang terakhir," kata Kawhi Leonard memulai.
Leonard membantu mendesain lapangan di sekolah, yang dihiasi dengan beberapa kutipan inspiratif favoritnya. Ia menyampaikan kutipan-kutipan tersebut kepada penonton.
"Saat Anda mencapai garis lemparan bebas, tertulis 'Bermain keras, bersenang-senanglah.' Hanya itu yang bisa Anda lakukan dalam olahraga. Berikan segalanya dan pastikan Anda menikmatinya," lanjut wajah tim Los Angeles Clippers tersebut.
Leonard punya banyak kutipan untuk dibagikan kepada anak-anak yang hadir. Ke depannya, ia menambahkan, "Di sisi ini tertulis 'Jadilah Hebat.' Tarik napas dalam-dalam dan jadilah hebat. Lakukan yang terbaik yang kau bisa."
Leonard sama sekali bukan pembicara yang karismatik. Bahkan, ia pernah dijadikan meme karena orang-orang membandingkannya dengan robot. Namun, dari nada suaranya, Anda bisa mendengar bahwa ia sungguh-sungguh memercayai apa yang ia katakan.
Yang lebih penting, anak-anak pun meresponsnya. Ia kemudian menegaskan kembali bahwa ia akan kembali ke Afrika dan memberi tahu hadirin bahwa kehadirannya di sana saja sudah menjadi momen lingkaran penuh baginya. Mengapa? Karena warna sekolahnya.
"Ini momen lingkaran bagi saya. SD dan SMP saya dulu diwarnai warna-warna ini. Biru dan kuning. Jadi, itu sangat berkesan bagi saya," ungkapnya.
Artikel Tag: Kawhi Leonard, Afrika Selatan, NBA