Lee Chong Wei Kagumi Struktur Yang Lebih Terperinci di BAM
Lee Chong Wei-Viktor Axelsen/[Foto:AFP]
Berita Badminton : Tidak pernah mudah untuk menarik Datuk Lee Chong Wei kembali ke pangkuan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Selama bertahun-tahun sejak pensiun pada tahun 2019, pebulu tangkis terbaik negara itu menjaga jarak dengan hormat, dengan sopan menolak tawaran berulang kali untuk bergabung kembali dengan badan tersebut, dan lebih memilih untuk berkontribusi dengan persyaratannya sendiri.
Namun pada hari Sabtu, presiden BAM Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz akhirnya mencapai apa yang tidak bisa dilakukan orang lain.
Jadi apa yang membuatnya berubah pikiran? Itulah cetak biru rinci yang disebut
“Tangkis 2030” yang diresmikan Tengku Zafrul dalam rapat dewan pada hari Sabtu. Rencana lima tahun tersebut mencakup ambisi BAM, tidak hanya mencakup tim elit tetapi juga seluruh ekosistem bulu tangkis. Dan rencana ini meyakinkannya untuk kembali sebagai anggota dewan independen.
“Sejujurnya, saya terkejut dengan betapa detail dan jangka panjangnya rencananya,” kata Lee Chong Wei saat dihubungi.
"Ini pertama kalinya saya melihat seorang presiden BAM dengan peta jalan seperti itu. Dalam waktu kurang dari 100 hari, beliau telah menyampaikan visi yang jelas, dan saya bisa melihat beliau sungguh-sungguh ingin mengangkat bulu tangkis Malaysia."
“Bahkan saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) hingga akhir tahun, beliau sudah bekerja keras menyusun rencana ini dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan visinya dapat terlaksana.”
“Itulah sebabnya saya setuju untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya untuk membantu dia dan bulu tangkis Malaysia,” ungkap legenda berusia 41 tahun itu.
“Sebelumnya, banyak yang meminta saya kembali ke BAM, tapi saya merasa rencana yang disusun Tengku Zafrul sudah mencakup banyak aspek,” ujar Lee Chong Wei.
“Tangkis 2030” dibangun berdasarkan lima misi utama: merebut kembali Piala Thomas pada tahun 2026, memenangkan medali emas Olimpiade di Los Angeles 2028, menghasilkan pemain peringkat 1 dunia di setidaknya tiga cabang olahraga, memastikan keberlanjutan jalur juara, dan menjadikan bulu tangkis sebagai pilar Malaysia yang lebih sehat.
Program unggulan, “Road to Thomas Cup”, menargetkan untuk mengakhiri paceklik gelar Malaysia selama 34 tahun di Horsens, Denmark, tahun depan.
Untuk memperkuat fondasi BAM, Zafrul juga merekrut tiga petinggi lainnya: mantan CEO NTV7 dan Celcom Datuk Seri Shazalli Ramly (branding dan pemasaran), Tan Sri Gooi Hoe Soon (keuangan), dan Datuk Sunil Abraham (legal).
Artikel Tag: lee chong wei, bam