Lewis Hamilton Refleksi Diri Usai Liburan: “Jangan Menyerah di Saat Sulit”
Lewis Hamilton
Berita F1: Lewis Hamilton kembali dari libur musim panas Formula 1 dengan pesan penuh refleksi. Pebalap Ferrari itu menekankan pentingnya terus melaju meski dihadapkan pada masa-masa sulit.
Lewis Hamilton menggunakan libur musim panas Formula 1 untuk beristirahat sekaligus merenungkan perjalanan kariernya. Melalui unggahan Instagram, juara dunia tujuh kali itu membagikan pesan bernuansa filosofis: “Kita harus terus melaju, bahkan ketika segalanya terasa sulit.”
Hamilton mengaku bersyukur memanfaatkan jeda tiga pekan F1 untuk beristirahat setelah paruh pertama musim yang berat bersama Ferrari. “Saya selalu sangat bersyukur atas waktu ini, kesempatan untuk beristirahat dan mengisi ulang energi,” tulisnya. Ia menambahkan bahwa waktu jeda membuatnya lebih fokus pada rasa syukur, meditasi, serta pentingnya merawat diri sendiri agar bisa lebih peduli terhadap orang lain.
Perjalanan Hamilton di musim debutnya bersama Ferrari memang tidak mudah. Tekanan semakin besar setelah hasil yang jauh dari ekspektasi, terutama ketika ia hanya start dari posisi ke-12 pada GP Hungaria, sementara rekan setimnya, Charles Leclerc, berhasil merebut pole position. Usai sesi kualifikasi itu, Hamilton sempat melontarkan komentar mengejutkan dengan menyebut dirinya “tidak berguna” dan bahkan menyarankan Ferrari untuk menggantikannya dengan pebalap lain.
Beruntung, komentar tersebut disusul dengan libur musim panas, memberi Hamilton kesempatan untuk merenung. Dalam unggahannya, pebalap berusia 40 tahun itu menekankan pentingnya ketekunan. “Kita tidak bisa menutup mata. Kita harus terus maju, bahkan ketika terasa berat,” tulisnya.
Meski begitu, komentar emosional Hamilton sebelum libur kembali memicu spekulasi mengenai masa depannya. Beberapa pihak meragukan apakah ia akan bertahan hingga kontraknya dengan Ferrari berakhir pada 2026. Sebagian lainnya meyakini regulasi baru F1 pada 2026 akan sangat menentukan arah kariernya.
Perubahan regulasi besar pernah menjadi titik balik dalam performa Hamilton. Sejak peralihan ke mobil ground-effect pada 2022, dominasinya di F1 perlahan menurun. Kini, publik menanti apakah Hamilton mampu bangkit di paruh kedua musim dan mengembalikan kejayaannya bersama tim legendaris asal Maranello itu.
Artikel Tag: Lewis Hamilton, Ferrari, F1 2025