Liam Lawson Akui Tekanan dari Red Bull Bantu Adaptasi di F1
Liam Lawson
Berita F1: Liam Lawson menilai pengalaman berada di bawah tekanan tinggi sejak bergabung dengan Red Bull menjadi faktor penting dalam membentuk ketahanannya di dunia Formula 1. Meski sempat merasa terbebani, ia kini melihat tekanan tersebut sebagai keuntungan besar dalam menghadapi kerasnya persaingan di level tertinggi balap mobil.
Lawson mulai bergabung dengan akademi junior Red Bull pada awal 2019, di bawah pengawasan Helmut Marko. Selama beberapa tahun, ia menjadi pebalap pengembangan sambil meniti karier di berbagai ajang junior. Program junior Red Bull dikenal sangat ketat, di mana pebalap bisa kehilangan tempat mereka jika gagal menunjukkan hasil yang menonjol dalam waktu singkat.
“Saya sangat bersyukur bisa bergabung di usia muda dan merasakan tekanan itu sejak awal,” ujar Lawson kepada F1.com. “Mungkin banyak pebalap di tim lain yang tidak mengalami hal seperti ini. Waktu itu saya tidak menyukainya, tapi setelah masuk ke Formula 1, saya menyadari betapa berharganya pengalaman itu.”
Lawson sempat mendapat promosi ke tim utama Red Bull pada awal musim ini, namun hanya bertahan dua balapan sebelum diturunkan kembali ke Racing Bulls. Meski begitu, ia menganggap dinamika seperti itu merupakan bagian dari realitas keras dunia F1, di mana hanya 20 kursi tersedia untuk puluhan pebalap terbaik di dunia.
“Tekanan itu tidak pernah hilang, saya masih merasa berada di bawah pengawasan ketat,” kata Lawson. “Begitulah sifat olahraga ini, semuanya menuntut performa tinggi. Setiap pebalap harus selalu membuktikan diri di setiap kesempatan.”
Meski nasibnya di grid 2026 belum pasti, Liam Lawson menegaskan dirinya tetap fokus untuk terus menunjukkan potensi. Pebalap asal Selandia Baru itu juga disebut-sebut sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di bawah program Red Bull, dengan beberapa tim dikabarkan memantau perkembangannya.
Dengan mental tangguh yang telah ditempa sejak dini, Lawson kini bertekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan di lintasan agar bisa kembali ke posisi utama di Formula 1.
Artikel Tag: Liam Lawson, Racing Bulls, Red Bull