Marc Marquez Menjelaskan Bagaimana Cara Menaklukkan GP25

Berita MotoGP: MotoGP Aragon menjadi awal dari rekor tak terkalahkan Marc Marquez selama 14 balapan terakhir, yang telah membawa pebalap Ducati Lenovo itu meraih keunggulan besar 175 poin dalam perebutan gelar juara.

Meskipun pembalap #93 itu mengakui ada "langkah" yang diambil pada akhir pekan itu, ia bersikeras bahwa hal itu terjadi saat tes pasca-balapan, bukan akhir pekan balapan.

Ditanya tentang pengamatan saudara sekaligus rival terdekatnya dalam perebutan gelar, Alex, yang menyatakan bahwa ia kini terlihat lebih kuat dibandingkan awal musim, Marc Marquez menegaskan:

“Ya, sejak Tes Aragon, kami telah membuat langkah besar. Kami membuat langkah besar dalam pengaturan motor dan selangkah demi selangkah saya merasa semakin baik dengan aerodinamika baru. Terutama pengaturan motor.”

GP25 telah terbukti menjadi mesin yang rumit untuk dikuasai oleh rekan setimnya, Francesco Bagnaia, dan Fabio di Giannantonio dari VR46.

Namun Marquez menjelaskan bahwa terobosan itu bukan dari perubahan radikal, melainkan dengan menyelaraskan Desmosedici-nya agar lebih dekat dengan geometri dasar yang digunakan oleh pebalap Ducati lainnya.

“Yang kami lakukan hanyalah untuk lebih dekat dengan pebalap Ducati lainnya. Dan sekarang semua orang membalap dengan geometri dan dimensi yang sama,” ujarnya. “Jadi di paruh pertama musim ini saya membalap dengan motor yang berbeda, lebih gugup, tetapi sekarang motornya lebih mudah dikendarai.”

Hal itu terbukti dari hasil balapan, dengan Marquez tak terkalahkan sejak Silverstone pada bulan Mei. Selain sprint, terakhir kali Marquez memenangkan lebih dari tujuh grand prix berturut-turut adalah pada tahun 2014.

Bahkan musim MotoGP 2019-nya yang dominan, ketika ia finis pertama atau kedua di setiap grand prix kecuali DNF di COTA, tidak menghasilkan lebih dari lima kemenangan beruntun.

Artikel Tag: Marc Marquez, Ducati, GP25