Mark Lawrenson Kritik Raheem Sterling dan Chelsea
Mantan bek Liverpool, Mark Lawrenson. (Foto: Serena Taylor/Getty Images)
Berita Liga Inggris: Mark Lawrenson, mantan bek Liverpool yang terkenal, tidak menyukai cara Raheem Sterling maupun Chelsea menangani situasi yang membuat pemain bintang tersebut terpinggirkan di Stamford Bridge.
Raheem Sterling, yang telah lama menjadi pemain terkemuka di Premier League sejak tampil gemilang bersama Liverpool lebih dari satu dekade lalu, mengalami masa sulit sejak pindah ke Chelsea dari Manchester City pada 2022. Transfer tersebut awalnya diharapkan akan menguntungkan baik bagi pemain maupun klub, namun kenyataannya justru sebaliknya.
Sterling, yang kini berusia 29 tahun, menjadi pemain reguler di dua musim pertamanya di Stamford Bridge. Namun, dirinya tiba-tiba tersingkir dari tim utama hanya beberapa hari sebelum pertandingan perdana Chelsea melawan Manchester City pada akhir pekan lalu. Pelatih kepala The Blues, Enzo Maresca, kemudian juga tidak memasukkan Sterling dalam skuat yang meraih kemenangan atas Servette di leg pertama play-off Conference League, menambah ketegangan di klub tersebut.
Menjelang kekalahan dari Manchester City, perwakilan Sterling merilis pernyataan publik mengenai situasi ini, yang mendapat tanggapan beragam dari para penggemar dan pengamat. Mark Lawrenson kini menyalahkan kedua belah pihak, mengungkapkan bahwa Maresca, yang baru memulai musim pertamanya sebagai pelatih di Stamford Bridge, berada dalam posisi yang sulit.
"Raheem Sterling seharusnya mengetuk pintu manajer Chelsea dan berbicara langsung dengannya, dari hati ke hati, untuk menjelaskan perasaannya, daripada membiarkan perwakilannya mengeluarkan pernyataan yang menurut saya sangat buruk," kata Lawrenson kepada Paddy Power. "Untuk bersikap adil kepada Enzo Maresca, saya pikir dia dikorbankan oleh hierarki klub. Mereka semua perlu mulai berbicara karena mereka menempatkan manajer di bawah tekanan besar, dan membuatnya melakukan pekerjaan kotor mereka – semuanya benar-benar buruk dari Chelsea, dan klub ini benar-benar berantakan."
Lawrenson, yang memenangkan lima gelar liga bersama Liverpool pada 1980-an, juga menyoroti strategi transfer Chelsea baru-baru ini yang menurutnya telah menimbulkan kekacauan bagi staf pelatih. Ia bahkan mempertanyakan keputusan klub mendatangkan kembali Joao Felix, yang dinilai tidak memberikan kontribusi signifikan pada masa peminjamannya sebelumnya di klub tersebut.
“Mereka juga baru saja mendatangkan Joao Felix, yang tidak bermain baik saat pertama kali berada di sini,” ujar Lawrenson. “Dia sudah ke Barcelona dan tidak tampil bagus, dia juga pernah bermain di Atletico Madrid, dan di sana pun dia tidak terlalu baik. Anda hanya bisa melihat klub ini dan bertanya-tanya apa yang mereka lakukan, dan tidak ada yang memahami keputusan mereka.
“Kemarin, sang manajer mengatakan bahwa dia tidak memiliki 42 pemain, hanya 24 pemain yang dia miliki, sementara sisanya berlatih dengan tim U-21, yang menunjukkan betapa kacaunya kondisi klub saat ini.
Artikel Tag: Mark Lawrenson, Raheem Sterling, Chelsea