Ancaman Serius Pedro Acosta Bikin Bagnaia Tertekan Jelang MotoGP Valencia
Pedro Acosta
Berita MotoGP: Jelang MotoGP Valencia 2025, tekanan semakin besar bagi pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, setelah jaraknya dengan Pedro Acosta kini hanya tersisa tiga angka. Acosta yang membela Red Bull KTM tampil konsisten dengan raihan podium pada sprint dan balapan utama di Portugal, sementara Bagnaia kembali mengalami kecelakaan yang membuat posisinya di klasemen kian terancam.
Pengamat MotoGP, Oscar Haro, menilai perubahan besar dalam dinamika kejuaraan musim ini dipengaruhi banyak faktor, terutama performa luar biasa Marc Marquez serta munculnya generasi muda seperti Alex Marquez, Marco Bezzecchi, hingga Acosta. Ia menyebut MotoGP 2025 tidak lagi memiliki figur dominan setelah Marc meninggalkan Honda, sehingga lebih banyak pemenang berbeda dalam setiap seri.
“Balapan Sabtu kemarin sangat menarik, banyak pebalap muda menunjukkan kualitas terbaiknya sejak tidak ada lagi satu pemimpin yang benar-benar mendominasi,” ujar Haro. Ia juga menilai kemenangan Alex Marquez dan performa impresif Bezzecchi menjadi bukti bahwa persaingan semakin merata.
Haro bahkan menilai hanya sedikit pebalap yang sanggup menjadi ancaman utama bagi Marc Marquez pada musim berikutnya. “Menurut saya, satu-satunya yang mungkin membuat Marc merasa waspada adalah Pedro Acosta. Ia mengendarai motornya dengan karakter mirip Marc saat masa jayanya,” ucapnya.
Acosta sendiri terus meningkatkan konsistensinya sepanjang musim. Lima podium yang ia raih menjadi bukti bahwa ia mulai tumbuh sebagai pebalap yang matang dan minim kesalahan. Menjelang balapan di Valencia, Acosta menyebut dirinya sangat menantikan seri tersebut karena dianggap sebagai “balapan rumah”, mengingat sirkuitnya paling dekat dengan kawasan Murcia.
“Valencia selalu membawa atmosfer yang berbeda, dukungan penonton sangat besar dan saya merasa seperti tampil di kandang sendiri,” kata Acosta. Ia juga menanggapi prediksi Pol Espargaró yang meyakini gaya balap Acosta cocok dengan karakter Sirkuit Ricardo Tormo. “Saya harap pendapat Pol benar. Kami sudah bekerja dengan baik musim ini dan berusaha menghindari kesalahan sekecil apa pun,” lanjutnya.
Sementara itu, Bagnaia justru menjalani salah satu musim paling sulit dalam kariernya. Kecelakaan berulang dan performa tidak stabil membuatnya kesulitan menjaga posisinya di klasemen. Haro menilai momentum Bagnaia kerap hilang karena kurangnya dukungan emosional saat menghadapi masa sulit. “Ketika Pecco jatuh, ia terlihat sangat sendirian. Pada momen seperti itu seorang pebalap membutuhkan keberadaan timnya,” ungkapnya.
Dengan selisih poin yang sangat tipis, seri penutup di Valencia akan menjadi pertaruhan penting. Apakah Bagnaia mampu mempertahankan posisinya, atau Pedro Acosta menjadikannya lompatan besar dalam karier mudanya, semuanya akan ditentukan pada akhir pekan ini.
Artikel Tag: Pedro Acosta, ktm, Ducati, Francesco Bagnaia, MotoGP Valencia