Naik ke MotoGP, Toprak Razgatlioglu Dapat Peringatan Serius dari Dovizioso
Toprak Razgatlioglu dan Andrea Dovizioso
Berita MotoGP: Andrea Dovizioso menilai bakat Toprak Razgatlioglu sudah tak perlu diperdebatkan, namun menegaskan bahwa tantangan terbesar sang juara Superbike saat naik ke MotoGP justru terletak pada kemampuan beradaptasi dan kesiapan mental menghadapi karakter motor yang jauh berbeda.
Andrea Dovizioso menjadi salah satu tokoh paling mencuri perhatian di EICMA 2025. Dalam sesi wawancara panjang, mantan penantang gelar MotoGP itu menyinggung berbagai isu, termasuk transisi besar Toprak Razgatlioglu dari World Superbike ke MotoGP pada 2026. Menurutnya, tantangan Toprak akan jauh lebih kompleks dibanding sekadar menunjukkan kecepatan.
Dovizioso mengakui bahwa kualitas Toprak sebagai pebalap tidak perlu diragukan. Gelar juara dunia Superbike yang diraihnya bersama dua pabrikan berbeda sudah menjadi bukti kemampuan luar biasa rider Turki tersebut.
“Dia jelas pebalap bertalenta. Sudah menang tiga gelar dunia, dan itu menunjukkan levelnya,” ujar Dovi seperti dikutip GPOne.
Namun, Dovizioso menekankan bahwa MotoGP era modern bukan hanya soal bakat. Perbedaan karakter mesin, perangkat aerodinamika, hingga gaya mengerem membuat adaptasi menjadi aspek paling krusial.
“Semua pebalap punya cara sendiri untuk cepat, tapi di MotoGP sekarang kamu dipaksa beradaptasi. Ini yang paling sulit,” ujarnya.
Menurut Dovi, Toprak harus benar-benar membuka diri terhadap perubahan. Ia menyebut mentalitas fleksibel akan menentukan apakah sang juara WSBK mampu kompetitif atau justru kewalahan. “Kuncinya ada pada keterbukaan mental. Kamu tidak bisa mengubah diri secara total, tapi harus mau menyesuaikan diri. Itu akan membuat perbedaan besar,” ucapnya.
Dovizioso juga menyoroti kebiasaan Toprak dalam mengandalkan pengereman ekstrem dan kontrol ban depan, dua hal yang sangat berbeda dengan karakter Michelin MotoGP. Ban depan Michelin memiliki batasan grip dalam suhu dingin, serta tidak bisa ditunggangi agresif seperti ban Pirelli di Superbike.
“Toprak hebat dalam brake-late, tetapi Michelin tidak memberi ruang sebesar itu. Dia harus menyeimbangkan ulang cara mengerem,” tambahnya.
Meski begitu, ada satu faktor yang menurut Dovi bisa menguntungkan Toprak: perubahan regulasi 2027 yang akan menghadirkan ban Pirelli di semua kelas. Kondisi ini diyakini dapat mempercepat adaptasinya.
“Ketika Pirelli masuk, itu keuntungan besar baginya. Tapi tetap, tahun pertamanya di MotoGP akan menentukan,” tegas Dovizioso.
Dovi menegaskan bahwa transisi Toprak tidak akan mudah, apalagi mengingat usianya yang sudah mendekati 30 tahun. Namun ia tetap percaya bahwa jika proses adaptasinya berjalan baik dan mentalitasnya terbuka, Toprak berpeluang menjadi ancaman serius di kelas utama.
Artikel Tag: Toprak Razgatlioglu, Andrea Dovizioso, MotoGP 2026