Kanal

Usai Terpuruk di Mandalika, Francesco Bagnaia Banyak Belajar dari Marquez

Penulis: Abdi Ardiansyah
11 Okt 2025, 23:25 WIB

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez

Berita MotoGP: Francesco Bagnaia sempat terlihat tak tergoyahkan setelah menorehkan dua kemenangan beruntun di Jepang, seolah menandai berakhirnya masa krisisnya di awal musim. Namun, nasib berkata lain. Kegagalan di MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika membawa pukulan telak bagi pebalap Ducati Lenovo tersebut, baik secara mental maupun fisik.

“Saat itu dia butuh perlindungan,” ujar manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, mengomentari kondisi Bagnaia yang memilih diam usai balapan.

Namun, dalam sebuah acara di Trento beberapa waktu lalu, sang juara dunia dua kali itu tampil lebih rileks. Di hadapan penonton, ia berbicara tentang kehidupan, waktu, dan pentingnya belajar dari masa sulit. “Dalam balapan, hidup saya selalu tentang mengejar waktu, mendorong tiap seperseribu detik. Tapi di luar lintasan, saya justru lambat dan tenang. Saya menikmati segalanya tanpa terburu-buru,” ucap Bagnaia dikutip dari Motosan.

Momen menarik muncul ketika seorang penonton menghadiahkan foto Marc Marquez, rekan setim barunya di Ducati. Ruangan sontak dipenuhi tawa, namun Bagnaia tetap tenang sebelum memberikan tanggapan yang menunjukkan kedewasaannya.

“Awalnya, saya sedikit khawatir. Banyak yang bilang Marc bisa jadi rekan setim yang sulit. Tapi dia justru mengejutkan saya dengan sikap positifnya,” ujarnya. “Kami semakin dekat di Jepang, bahkan sempat karaoke bareng sambil minum sake. Dia salah satu pebalap terbaik dalam sejarah, dan Anda hanya bisa belajar darinya.”

Ucapan itu menggambarkan betapa besar rasa hormat Bagnaia terhadap Marquez, yang tahun ini berhasil mengembalikan reputasi Ducati di puncak klasemen. “Dia telah mendominasi bertahun-tahun, dan masih terus melakukannya. Apa yang dia capai sangat luar biasa,” tambahnya.

Di luar MotoGP, Bagnaia juga menunjukkan kecintaannya pada dunia otomotif. Ia mengaku penggemar Lewis Hamilton dan menyebut kepindahan sang juara F1 ke Ferrari sebagai “mimpi yang menjadi kenyataan”. Selain itu, ia juga mengagumi tim basket legendaris Chicago Bulls dan klub sepak bola Juventus, memperlihatkan sisi santai seorang pria biasa berusia 28 tahun di balik citra juara dunia.

Namun, nada paling emosional muncul ketika ia berbicara tentang Ducati. “Saya bermimpi mengenakan warna merah ini sejak kecil. Ini keluarga saya,” katanya dengan senyum haru.

Bagnaia menutup dengan pesan menyentuh untuk para penggemarnya. “Mereka luar biasa, bahkan menghormati rival saya. Dunia balap motor punya semangat berbeda. Siapa pun pemenangnya, kita harus bertepuk tangan untuknya,” ujar Bagnaia. “Energi mereka memberi saya kekuatan di masa sulit.”

Meski tengah menghadapi masa sulit, Francesco Bagnaia tetap menunjukkan kualitas seorang juara sejati: rendah hati, tangguh, dan selalu belajar, bahkan dari rival terbesarnya. “Kita hanya bisa belajar dari Marc,” tutupnya.

Artikel Tag: Francesco Bagnaia, Marc Marquez

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru