Kanal

Performa Honda Naik Tajam, Risiko Kehilangan Hak Konsesi MotoGP Mengintai

Penulis: Abdi Ardiansyah
04 Nov 2025, 13:27 WIB

Honda

Berita MotoGP: Performa Honda yang terus menanjak di MotoGP 2025 menuai pujian. Namun, keberhasilan ini datang dengan konsekuensi besar, pabrikan Jepang itu kini terancam kehilangan hak konsesi untuk musim 2026 sebuah keuntungan teknis penting yang mereka nikmati sejak keterpurukan 2024.

Honda benar-benar bangkit setelah musim 2024 menjadi tahun terburuk mereka dalam sejarah MotoGP. Tengah bersinar di 2025, pabrikan Jepang itu kini mulai konsisten menembus barisan depan dan kembali memperebutkan podium.

Kebangkitan Honda ditandai kemenangan dramatis Johann Zarco di GP Prancis dalam kondisi basah, lalu podium di Inggris, Jepang, dan Malaysia. Joan Mir bahkan dua kali naik podium dalam kondisi kering setelah sempat kesulitan sejak pindah ke tim ini.

Test rider Aleix Espargaro pun mengaku terkejut dengan progres cepat RC213V era baru yang kini dipimpin eks teknisi Aprilia, Romano Albesiano.

“Awal musim kami hanya bermimpi menang. Sekarang kami bisa meraihnya,” kata Espargaro.

Namun, ada risiko besar menanti. Jika mereka terus mengumpulkan poin dan melampaui batas konsesi, mereka justru harus melepaskan hak istimewa seperti:

1) Pengembangan mesin tanpa batas,
2) Free Practice dengan pembalap reguler,
3) Alokasi mesin lebih banyak (9 → minimal 7),
4) update aerodinamika lebih banyak,
5) 40 ban tambahan,
6) akses tes di semua trek.

Honda kini berada tepat di garis batas. Hingga ronde 20, HRC telah mengumpulkan 35,946% poin musim, sedikit di atas ambang 35%. Dengan dua putaran tersisa, Honda hanya butuh 19 poin lagi untuk naik ke kategori konsesi C. Jika berhasil, hak pengembangan mesin mereka akan dibekukan mulai 2026.

Menariknya, meski tampil lebih baik, Honda sebenarnya lebih siap menghadapi pembatasan dibanding Yamaha. Mesin RC213V sudah pada tahap matang, sementara Yamaha masih mencoba berbagai konsep termasuk rencana mesin V4.

Secara top speed, mereka juga menunjukkan kemajuan signifikan. Zarco dan Mir mencatat 338,5 km/jam di Sepang, hanya kalah dari Pedro Acosta (KTM). Angka ini jauh meningkat dari tahun lalu yang hanya 334,3 km/jam.

Meski begitu, ada sisi positif. Jika pengembangan mesin dibatasi pada 2026, skuad ini bisa fokus penuh pada proyek motor 850cc untuk regulasi baru 2027.

Kini, tekanan menanti di dua seri terakhir. Maju terlalu cepat bisa menghilangkan keuntungan yang baru dinikmati satu musim. Tapi menahan performa? Mustahil bagi tim yang sedang lapar kemenangan.

Artikel Tag: motogp, Honda, RC213V, regulasi MotoGP

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru