Prinsipal Mercedes Bercanda Soal Potensi Christian Horner Gabung FIA
Toto Wolff dan Christian Horner
Berita F1: Toto Wolff, Team Principal Mercedes, memberikan komentar menarik terkait masa depan Christian Horner usai diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala tim Red Bull. Dalam wawancara bersama Sky TV, Wolff menyebut dirinya bisa saja berada dalam "masalah besar" jika Horner nantinya bergabung dengan FIA.
“Dia adalah salah satu tokoh utama,” kata Wolff. “Saya rasa dia belum benar-benar pergi. Saya pikir dia akan muncul kembali dalam peran lain."
Ia menambahkan sambil tertawa, "Saya harus hati-hati—kalau dia tiba-tiba muncul di FIA, saya benar-benar dalam masalah!"
Wolff dan Horner memiliki sejarah rivalitas panjang yang memanas terutama selama perebutan gelar juara dunia 2021 antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen. Hubungan mereka yang penuh tensi menjadi salah satu sorotan dalam serial dokumenter Netflix,Drive to Survive, di mana keduanya kerap melontarkan sindiran tajam.
Meski hubungan keduanya tampak sedikit melunak dalam beberapa waktu terakhir—bahkan sempat terlihat berbincang di paddock—rivalitas tetap membara.
Horner sendiri telah menjadi bagian dari Red Bull sejak tim itu masuk F1 pada 2005. Di bawah kepemimpinannya, Red Bull berhasil meraih empat gelar dunia bersama Sebastian Vettel dan empat gelar lainnya bersama Max Verstappen. Namun, citra Horner sebagai tokoh "villain" makin menguat setelah terlibat skandal pada awal 2024, menyusul tuduhan perilaku tidak pantas dari seorang pegawai wanita.
Ditanya apakah dirinya akan merindukan Horner, Wolff menjawab, “Dalam beberapa hal, ya. Dia tokoh yang kontroversial, memecah opini, tidak pernah membosankan. Itu bagus untuk sisi hiburan olahraga ini. Dari perspektif itu, jelas dia akan dirindukan."
Meski mengakui belum berbicara langsung dengan Christian Horner sejak kabar pemecatan, Wolff menyatakan niatnya untuk menghubungi sang mantan rival suatu saat nanti. “Saya rasa belum saatnya. Tapi saya akan lakukan,” ujarnya.
Artikel Tag: Christian Horner, Toto Wolff, Mercedes, Red Bull, FIA, F1 2025