Alexander Zverev Buka Suara Terkait Peluang Toni Nadal Jadi Pelatih Barunya
Alexander Zverev [image: getty images]
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Jerman, Alexander Zverev sedang mencari perubahan dalam tim kepelatihannya di tengah-tengah performa sang petenis yang tidak meyakinkan.
Petenis peringkat 3 dunia, mengalami paruh kedua musim 2025 yang sulit, setelah ia tersingkir di tahap awal beberapa turnamen, termasuk Wimbledon dan US Open.
Baru-baru ini, kiprah runner up Australian Open musim 2025 di turnamen hard-court Asia berakhir dengan mengecewakan, setelah ia tersingkir di babak ketiga turnamen Masters 1000, Shanghai Open melawan petenis berkebangsaan Prancis, Arthur Rinderknech.
Salah satu kandidat yang berpotensi menjadi pelatih kepala berikutnya dari petenis berkebangsaan Jerman adalah paman Rafael Nadal, Toni Nadal, yang berlatih bersama petenis berusia 28 tahun saat musim panas tahun ini.
Pada bulan Juli, juara di Munich musim 2025 berlatih bersama Toni untuk waktu yang singkat di Mallorca menjelang musim hard-court di Amerika Utara. Ia menghabiskan 10 hari bersamanya dan mengatakan itu adalah pengalaman yang 'luar biasa', sebelum mengungkapkan bahwa ia berusaha meyakinkan pelatih asal Spanyol itu untuk menghabiskan beberapa pekan lagi bersamanya.
“Kami terus berkomunikasi,” ungkap Zverev. “Kami banyak membicarakan seperti apa kemungkinan musim depan. Tetapi sejauh ini, belum ada kabar dan saya akan memberi tahu kalian jika ada kabar lebih lanjut.”
Ketika ditanya seperti apa musim depan yang ia inginkan, Zverev menjawab, “Saya ingin ia datang ke Australia bersama saya sebagai awal mula, jadi kita lihat saja nanti!”
Toni sebelumnya vokal tentang di mana petenis berkebangsaan Jerman dapat meningkatkan permainannya.
Dalam sebuah wawancara dengan Sport.de pada bulan Juli, pelatih legendaris tersebut mengatakan, “[Dengan] Zverev, ini masalah mental. Contohnya musim lalu ketika ia bertanding melawan Carlos Alcaraz di final French Open, ia memenangkan set ketiga dan memulai set keempat.”
“Saat ini ia tahu ia bertanding melawan Alcaraz dan ia adalah petenis yang luar biasa. Ini adalah momen di mana anda harus memberikan banyak perhatian pada game-game pertama ini."
"Saat itu ia bertanding, di game pertama, ia sempat kesulitan dengan timnya, ia mulai berbicara, dan dalam 10 menit skor berubah menjadi 4-0 atau 4-1 untuk Alcaraz. Inilah yang bisa terjadi. Saya tidak mengatakan ini untuk merendahkannya, karena saya menghargainya, tetapi bagi saya, ia harus berubah."
Zverev belum meraih gelar Grand Slam pertama yang sulit diraih dalam kariernya dan hal tersebut akan semakin sulit baginya seiring dengan peningkatan performa Sinner dan Alcaraz.
Artikel Tag: Tenis, alexander zverev