Bagi Yannick Noah, Carlos Alcaraz Hampir Sempurna Saat Gunakan Ini
Carlos Alcaraz [image: Laver Cup]
Berita Tenis: Di usia 22 tahun, Carlos Alcaraz menjadi petenis putra termuda kedua yang meraih enam gelar Grand Slam usai Bjorn Borg. Ia benar-benar menunjukkan tajinya di musim 2025.
Petenis berkebangsaan Spanyol tiba di San Francisco demi melakoni Laver Cup setelah ia memenangkan gelar secara beruntun di Cincinnati Open dan US Open, dan keduanya ia menangkan usai mengalahkan Jannik Sinner, kemenangan yang mengantarkannya kembali bertengger di peringkat 1 dunia untuk kali pertama dalam dua musim. Sejauh ini, ia kini mengungguli petenis putra lain dengan mengantongi 61 kemenangan dan tujuh gelar.
“Di sepanjang hidup saya, saya telah bekerja sangat keras agar berada di posisi ini,” ungkap Alcaraz yang debut di Laver Cup musim lalu yang digelar di berlin.
“Menjaga tenis, beristirahat dengan baik, semua hal, berlatih di atas maupun di luar lapangan, sebaik mungkin. Itu bukan jalan yang mudah. Anda harus berlatih 100 persen setiap harinya. Bahkan pada hari-hari di mana anda tidak ingin berlatih, anda hanya harus melakoninya Itu jalan yang benar-benar panjang, terjal, tetapi juga benar-benar indah.”
Juara French Open musim 2025 akan menjadi ujung tombak Tim Eropa yang juga akan diperkuat Alexander Zverev, Casper Ruud, Holger Rune, Jakub Mensik, dan Flavio Cobolli.
“Ia hampir sempurna,” komentar kapten Tim Eropa musim ini, Yannick Noah tentang Alcaraz.
“Permainannya mengagumkan untuk seorang petenis yang berusia 22 tahun. Sangat cepat, ia menyerang, forehand, backhand, ia cepat. Secara mental, ia sangat tangguh.”
Sementara kapten Tim Dunia, Andre Agassi mengetahui bahwa ia akan sibuk dalam usaha membuat petenis berkebangsaan Spanyol kesulitan.
“Kami telah melewati satu generasi dengan Novak, Roger, dan Rafa, dan jika Anda mengambil yang terbaik dari apa yang mereka lakukan, rasanya seperti berubah menjadi satu orang,” komentar Agassi tentang Alcaraz.
“Iia bisa bertahan seperti Novak. Ia memiliki tangan yang lembut dan terasa seperti Federer, dan dia bisa menghasilkan RPM dan kecepatan seperti Rafa. Dan anda memiliki kecepatan — secara ofensif dan defensif. Anda memiliki semangat yang membuatnya tetap bersemangat sepanjang waktu. Ia memiliki segalanya. Hal yang harus anda harapkan adalah ia menjadi terlalu kreatif di luar sana. Anda berharap ia melewati batas itu sesekali untuk memberi anda sedikit harapan.”
Wajar saja jika petenis berusia 22 tahun memasukkan unsur-unsur dari Tiga Besar. Lagipula, ia tumbuh besar dengan mengidolakan mereka.
“Rafa adalah idola saya sejak kecil, cara ia memandang permainan. Dan, tentu saja, Roger, cara ia bermain, gayanya, keanggunannya di lapangan. Ia juga seseorang yang saya kagumi,” jelas Alcaraz.
Artikel Tag: Tenis, Laver Cup, Carlos Alcaraz