Kanal

Ketika Janice Tjen Sapu Bersih Gelar Di Chennai

Penulis: Dian Megane
03 Nov 2025, 13:52 WIB

Janice Tjen [kanan] dan Aldila Sutjiadi [kiri] [image: GK Professional Photography and TNTA]

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Indonesia, Janice Tjen menorehkan sejarah saat turun di Chennai Open setelah ia menjadi petenis pertama dari negaranya yang memenangkan gelar turnamen WTA dalam 23 musim terakhir.

Di final turnamen ATP level 250, Chennai Open, petenis berusia 23 tahun yang pernah mengenyam pendidikan di Pepperdine University menambahkan tonggak bersejarah lain dalam musim pertamanya di turnamen WTA setelah ia memetik kemenangan 6-4, 6-3 atas petenis berkebangsaan Australia, Kimberly Birrell.

Petenis berkebangsaan Indonesia terakhir yang pernah memenangkan gelar turnamen WTA nomor tunggal adalah Angelique Widjaja yang memenangkan edisi kedua sekaligus terakhir dari turnamen yang digelar di Pattaya City pada musim 2002.

Petenis berusia 23 tahun menyelesaikan perjuangan yang ia mulai di Sao Paulo bulan lalu, di mana ia lolos ke final turnamen WTA nomor tunggal untuk kali pertama dalam kariernya. Ia bahkan melampaui Widjaja dengan statistik lain.

Berada di luar peringkat 500 besar saat ini pada musim lalu, kemenangan sang petenis di Chennai mendorongnya naik ke peringkat 53 dunia, melampaui peringkat terbaik dalam karier Widjaja, yaitu peringkat 55 dunia, sehingga ia menjadi petenis berkebangsaan Indonesia kedua dengan peringkat tertinggi dalam sejarah setelah Yayuk Basuki yang pernah menduduki peringkat 19 dunia.

Lima kemenangan yang ia perjuangkan ke Chennai mengantarkannya mencatatkan 77-15 pada musim ini, termasuk memenangkan enam gelar ajang ITF dan satu gelar turnamen WTA level 125.

Game keempat yang melibatkan 13 deuce membantu petenis berkebangsaan Indonesia merebut keunggulan atas Birrell yang juga melakoni final turnamen WTA kedua dalam kariernya. Tidak tinggal diam, petenis berkebangsaan Australia menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di set pertama sebelum petenis berkebangsaan Indonesia tampil beringas dengan menyambar tujuh dari delapan game selanjutnya sehingga ia mengukuhkan keunggulan 6-3, 4-0.

Namun Birrell tidak bisa semudah itu dipatahkan. Ia memenangkan tiga game secara beruntun sebelum petenis berusia 23 tahun menyudahi perjuangannya dan memastikan diri naik podium juara.

“Saya pikir saya bermain dengan lebih baik di setiap babak dan kali ini, saya memainkan beberapa permainan terbaik saya. Ia sangat berani. Kita melihatnya di babak pertama bahwa ia bisa bangkit kapan pun. Ia petenis yang sangat berpengalaman, jadi, tidak pernah mudah bertanding melawan seseorang seperti Kim. Saya lega bisa menang kali ini,” ungkap Birrell.

Tidak sampai di sana, Tjen lalu kembali ke lapangan dan kali ini ia bersama rekan senegaranya, Aldila Sutjiadi untuk melakoni final Chennai Open nomor ganda. Tampil sebagai pasangan kedua, duo srikandi Indonesia berhasil menumbangkan pasangan unggulan pertama, Storm Hunter dan Monica Niculescu dengan 7-5, 6-4.

Kini, Tjen menjadi petenis putri ketiga yang memenangkan gelar nomor tunggal maupun ganda di turnamen yang sama setelah petenis berkebangsaan Italia, Jasmine Paolini di Roma dan petenis berkebangsaan Australia, Maya Joint di Rabat.

Artikel Tag: Tenis, Chennai Open, Janice Tjen, Kimberly Birrell, Aldila Sutjiadi

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru