Penjelasan Novak Djokovic Terkait Pengunduran Diri Dari Turin
Novak Djokovic [image: reuters]
Berita Tenis: Novak Djokovic mengungkapkan bahwa ia mengalami cedera siku dan harus minum obat penghilang rasa sakit sebelum bermain di final Hellenic Championship, Athena musim 2025.
Mantan petenis peringkat 1 dunia meraih gelar ke-101 dalam kariernya dengan kemenangan maraton selama 3 jam atas Lorenzo Musetti di Hellenic Championship. Ia memasuki pertandingan dengan keraguan apakah ia akan bermain di ATP Finals yang telah ia menangkan sebanyak tujuh kali. Karena ketidakpastian tersebut, petenis berkebangsaan Italia berada dalam situasi di mana ia harus memenangkan gelar agar lolos otomatis ke turnamen akhir musim yang bergengsi.
Namun, beberapa detik setelah petenis berkebangsaan Serbia memenangkan final di Athena, ia tampak memberi tahu Musetti di net bahwa ia tidak akan bermain di Turin. Petenis berkebangsaan Italia kemudian mengonfirmasi hal tersebut dalam konferensi persnya sebelum pengumuman resmi dibuat. Waktu pengambilan keputusan ini menimbulkan pertanyaan mengapa petenis berkebangsaan Serbia terlambat untuk mundur dari ATP Finals, mengingat hal tersebut akan berdampak besar pada beberapa petenis yang bermain di turnamen tersebut.
Menanggapi kritik tersebut, petenis berusia 38 tahun bersikeras bahwa ia berharap dapat bermain pekan depan dan 'optimis' bahwa ia dapat melakukannya paling lambat Jumat. Tetapi, ia mengatakan kepada para wartawan di Athena bahwa rasa sakit di sikunya terlalu parah dan ia tidak akan dapat bermain di level yang dibutuhkan.
“Ini masalah yang saya hadapi di sepanjang pekan,” aku Djokovic tentang sikunya. “Itulah mengapa saya tidak ingin mengambil keputusan tentang Turin lebih awal, saya ingin melihat bagaimana tubuh saya bereaksi terhadap pertandingan.”
“Setelah semifinal saya optimis, tetapi hari ini (Sabtu), bahkan sebelum final, saya merasa tidak enak badan. Saya harus minum obat yang kuat agar bisa bermain. Sekarang efeknya mulai mereda, saya merasa bahu saya tidak akan terasa nyaman. Saya tidak bisa bersaing di level yang dibutuhkan untuk turnamen seperti ATP Finals. Saya harus bermain lusa (Minggu) dan tidak ada waktu untuk memulihkan diri.”
Di sepanjang kariernya, petenis berkebangsaan Serbia telah lolos ke turnamen akhir musim sebanyak 18 kali, sebuah rekor yang hanya bisa disamai oleh Roger Federer. Sampai sejauh ini, ia telah mencatatkan 50-18 di turnamen tersebut.
“Ini sangat menyedihkan bagi saya, karena saya suka bermain di dalam ruangan dan di Turin saya meraih sukses,” lanjut Djokovic. “Para penggemar di sana luar biasa. Sejujurnya, saya turut prihatin. Tetapi setidaknya Musetti akan hadir, jadi ada hal positif yang muncul! Saya mendoakan turnamen yang luar biasa bagi semua orang dan saya berharap memiliki kesempatan lain untuk berpartisipasi musim depan.”
Mulai musim 2026, pihak ATP telah mengonfirmasi bahwa turnamen pamungkas untuk kualifikasi turnamen akhir musim adalah Paris Masters, bukan turnamen yang berlangsung satu pekan sebelum turnamen dimulai. Hal tersebut akan memberi semua petenis lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri.
Artikel Tag: Tenis, ATP Finals, Novak Djokovic, Lorenzo Musetti