Berita Badminton: Mungkinkah Format Skor Penilaian Badminton Kembali 5 set?

LigaOlahraga - Berita Badminton: Wacana untuk mengubah format penilaian skor olahraga Bulutangkis semakin menyeruak, setelah Asosiasi Badminton Dunia (BWF) mengusulkan untuk merubah format skor dari yang sekarang 21 x 3 set, akan dirubah ke format lama dengan 11 x 5 set.

LigaOlahraga - Berita Badminton: Wacana untuk mengubah format penilaian skor olahraga Bulutangkis semakin menyeruak, setelah Asosiasi Badminton Dunia (BWF) mengusulkan untuk merubah format skor dari yang sekarang 21 x 3 set, akan dirubah ke format lama dengan 11 x 5 set.

Namun Wakil Presiden Asoasiasi Badminton Malaysia (BAM) Datuk Seri Mohamad Norza Zakaria menganggap bahwa ia ingin agar format penilaian 21 poin tetap dipertahankan, karena menganggap bahwa sistem yang sekarang lebih seimbang dibandingkan dengan system 11 poin x 5 yang diusulkan oleh Asosiasi Badminton Dunia (BWF).

"Saya pikir sistem penilaian saat ini harus dipertahankan karena membutuhkan tingkat kekuatan fisik yang tinggi dan juga mental, selain membutuhkan tingkat kebugaran yang maksimal yang dianggap banyak orang sebagai standar olehraga modern untuk saat ini." Demikian pernyataan wakil Presiden Asoasiasi Badminton Malaysia (BAM Datuk Seri Mohamad Norza Zakaria perihal peralihan format penilaian Olahraga bulutangkis. Seperti dikutip Badmintonplanet.com (30/8/2016).

Meskipun preferensinya pada sistem 21x3 set , namun sistem 11x5 akan diuji dan diberlakukan di Turnamen Malaysia International Youth Under 19 yang akan digelar di Stadion Negeri, Kuala Terengganu, Terengganu, Malaysia dari 6 September sampai dengan 9 September 2016 mendatang.

Sementara itu, mantan general manager BAM Kenny Goh yang kini menjabat sebagai kepala Badminton Asia Confederation (BAC), telah meminta kepada semua negara anggota untuk memberikan himbauan untuk mencoba sistem penilaian 11 point sebelum keputusan resmi dibuat dibuat untuk sistem penilaian baru.

"BAC akan mengevaluasi laporan dan masukan dari para pemain dan mempelajari durasi pertandingan, sebelum kita memutuskan apakah jadi atau tidak penerapannya untuk menggunakan sistem 11-point." kata Kenny Goh.

Artikel Tag: BWF, PBSI, bac, badminton 2017