Berita Badminton: PBSI Jatuhkan Sanksi Skorsing Kepada Empat Atlet Yang Terbukti Mencuri Umur

Pembinaan Atlet Muda PBSI
LigaOlahraga - Berita Badminton: PBSI saat ini tengah gencar menyeleksi secara ketat data dari para pebulutangkis pemula yang menjadi atlet binaan dari para klub bulutangkis Tanah Air, yang diharapkan dengan data-data yang akurat dan sah akan tercipta atlet yang membawa keberhasilan di masa depan.
LigaOlahraga - Berita Badminton: PBSI saat ini tengah gencar menyeleksi secara ketat data dari para pebulutangkis pemula yang menjadi atlet binaan dari para klub bulutangkis Tanah Air, yang diharapkan dengan data-data yang akurat dan sah akan tercipta atlet yang membawa keberhasilan di masa depan.
Sebanyak empat atlet yang berasal dari beberapa klub Tanah Air diberikan sanksi oleh PBSI dikarenakan telah mencuri umur dengan memalsukan beberapa dokumen seperti akte kelahiran dan juga juga menggunakan akte kelahiran ilegal yang tidak tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil daerah masing-masing.
Keempat atlet yang dijatuhi hukuman diantaranya Tabita Christian asal PB Hiqua Wima Surabaya, Cahya Kristian Banjarnahor asal PB Jayaraya Abadi Probolinggo, Muh. Farhan S dan juga Dhiva Ramadhan asal PB Djarum Kudus.
"Terhadap Dhiva Ramadhan diberikan hukuman yang lebih berat berupa skorsing selama 36 bulan karena terbukti melakukan manipulasi dokumen kelahiran dan menggunakan register akte kelahiran atas nama/milik orang lain, khusus terhadap M. Farhan dan Dhiva Ramadhan juga harus menyerahkan dokumen kelahiran yang sah kepada PP PBSI sebelum masa skorsingnya berakhir", jelas Rachmat Setiyawan, Kepala Bidang Keabsahan dan Sistem Informasi PP PBSI.
Hukuman yang diberikan kepada empat atlet tersebut juga beragam, yakni dari masa hukuman 24 bulan sampai dengan 36 bulan hukuman dengan tidak boleh terlibat dalam kegiatan apapun dibawah naungan Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI).
Perlu ada kerjasama dari semua pihak agar kasus serupa tidak terulang kembali, mulai dari pengawasan dari klub asal, pemprov PBSI dan juga pengurus pusat PBSI. Karena kita tahu bahwa pembinaan yang baik itu dilakukan sesuai porsi dan juga umur para atlet, agar tercipta generasi bulutangkis Indonesia yang berprestasi dan juga bermartabat.
“Jika usia atlet tidak teridentifikasi dengan benar, bisa-bisa program latihan yang diberikan juga tidak benar dan ini sangat tidak baik untuk pembinaan bulutangkis Indonesia saat ini dan kedepan, kami di sini akan berbuat adil dan melindungi atlet yang jujur akan usianya, demi kepentingan nasional,” tegas Rachmat.
Artikel Tag: PBSI, pelatnas cipayung, badminton 2017
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/badminton/berita-badminton-pbsi-jatuhkan-sanksi-skorsing-kepada-empat-atlet-yang-terbukti-mencuri-umur