Dua Atlet Cantik Ini Siap Berangkat ke Olimpiade Tokyo

Berita Badminton : Dengan kualifikasi Olimpiade akan dilanjutkan pada awal tahun depan akibat mewabahnya pandemi Covid-19, persaingan kini kian ketat antara para pemain top dunia.

Berita Badminton : Dengan kualifikasi Olimpiade akan dilanjutkan pada awal tahun depan akibat mewabahnya pandemi Covid-19, persaingan kini kian ketat antara para pemain top dunia.

Terutama di kategori tunggal putri dapat dikatakan bahwa ini adalah usia matang seperti yang dapat dilihat dari Tai Tzu Ying, yang mengisyaratkan bahwa Ia mungkin memutuskan untuk berhenti bermain setelah Olimpiade 2020, yang semula dijadwalkan bersaing tahun ini, meski baru berusia 25 tahun.

Adalah mempercepat untuk berada dalam performa terbaik hanya untuk mendapatkan kuota dan hak sebagai pemain kedua di negara mereka yang lolos ke Olimpiade.

Mulai dari Saina Nehwal, mantan pemain nomor satu dunia asal India. Itu dulunya pemain bulu tangkis putri pertama asal India yang memenangkan medali perunggu di Olimpiade London 2012, tetapi saat ini peringkat dunianya turun menjadi 20, yang berarti bahwa Ia terancam gagal ke Olimpiade tahun depan.

Menurut aturan Federasi Badminton Dunia (BWF) pemain tunggal peringkat 1 hingga 16 di Race To Tokyo, akan memenuhi syarat secara otomatis ke Olimpiade, tetapi hanya dua orang maksimal dari setiap negara yang bisa pergi ke Tokyo.

Aturan itu memberi Saina berada di urutan ke-20, tetapi skor kumulatif Olimpiade adalah di peringkat ke-22, yang terakhir dibekukan pada 24 Maret lalu pasca All England, dan hanya juara juara dunia 2019, Pusarla Venkata Sindhu, yang memenuhi syarat di peringkat ke-7.

Namun, poin yang dikumpulkan untuk Olimpiade masih membuka peluang bagi mantan pemain peringkat 1 dunia, Saina tidak kurang kemungkinannya karena dia harus berada di peringkat ke-16, yang ditempati pemain muda Thailand, Pornpawee Choruwong, yang memiliki skor 19.176, dan berjarak 7.329 poin dari pemain India.

Namun dalam kenyataannya, berada di posisi 16, Pornpawee membawa tim putri Thailand menunjukkan bentuk yang bagus karena Thailand memiliki 3 kuota saat ini, yakni Ratchanok Inthanon, mantan juara dunia 2013 yang kini berada di peringkat ke-6 dan Busanan Ongbamrungphan yang berada di peringkat ke-12 dan memiliki 51.964 poin.

Pertarungan yang dipertaruhkan untuk posisi "tempat kedua" dalam kategori tunggal putri Thailand akan sangat sengit karena itu masih terkonsentrasi dan sulit diprediksi siapa yang berhak dan kompetisi secara langsung.

Nama besar lainnya yang masih harus buru-buru mengembalikan performa untuk memenangkan kuota pemain kedua dinegaranya untuk Olimpiade 2020 tahun depan adalah Sung Ji Hyun, atlet senior yang manis dari Korea Selatan yang dulunya adalah pemain peringkat 2 dunia dan berakselerasi kembali ke bentuk semula setelah cedera kronis untuk waktu yang lama .

Untuk satu tempat Korea Selatan telah dipesan oleh An Se Young, gadis belia berusia 18 tahun yang berasa di peringkat 9 dunia dengan poin kumulatif di peringkat ke-8 Race to Tokyo dengan raihan 64.718 poin.

Nama-nama besar lainnya yang mengisi delapan besar Race to Tokyo adalah Chen Yufei asal China, Nozomi Okuhara dan Akane Yamaguchi asal Jepang serta Carolina Marin asal Spanyol.

Artikel Tag: ratchanock intanon, Olimpiade Tokyo 2021, Pornpawee Chochuwong, Busanan Ongbamrungphan