Gelar Macau Open Momentum Mathias Christiansen Menuju Kejuaraan Dunia

Berita Badminton : Satu tahun berlalu, satu gelar kembali. Hanya beberapa minggu setelah kembali dari larangan bertanding selama setahun karena pelanggaran keberadaan, Mathias Christiansen berdiri di puncak podium Macau Open bersama Alexandra BØje .

Berita Badminton : Satu tahun berlalu, satu gelar kembali. Hanya beberapa minggu setelah kembali dari larangan bertanding selama setahun karena pelanggaran keberadaan, Mathias Christiansen berdiri di puncak podium Macau Open bersama Alexandra BØje .

Pasangan Denmark ini bersatu kembali setelah lebih dari 12 bulan berpisah dan mengejutkan dunia dengan memenangkan turnamen pertama mereka kembali bersama bulan lalu.

Bagi Mathias Christiansen dan Alexandra Bøje, kemenangan Super 300 merupakan dorongan momentum menuju Kejuaraan Dunia ketiga mereka sebagai pasangan.

Selama Christiansen menjalani hukumannya, Boje tetap berkompetisi dengan Robin Tabeling , yang pasangannya, Selena Piek, memutuskan untuk rehat sejenak setelah Olimpiade Paris 2024.

Bagi Christiansen, tahun itu adalah tahun di mana ia mendukung pasangannya, baik di dalam maupun di luar lapangan, dari jauh.

"Saya hanya berusaha untuk mendampingi mereka," ujarnya.

"Terbangun tengah malam, melihat apakah mereka menang di pertandingan Asia. Ketika mereka akhirnya kembali ke lapangan bersama, ekspektasi mereka rendah. Christiansen masih mencari ritme pertandingannya setelah cedera tangan ringan. Kami tidak menyangka akan menang saat ke sana," aku Bøje.

"Kami langsung bermain dan mengerahkan segenap kemampuan kami. Minggu itu sungguh luar biasa."

Kurangnya tekanan tersebut terbukti menguntungkan. Mereka mengalahkan beberapa pasangan papan atas dalam perjalanan menuju gelar, termasuk finalis HSBC BWF World Tour Finals 2024, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei di semifinal, dan langsung kembali menjadi ancaman di Paris pada Kejuaraan Dunia BWF TotalEnergies 2025 , yang berlangsung dari 25-31 Agustus.

Pasangan peringkat 88 dunia ini sebelumnya bertemu dengan pasangan Kanada, Ty Alexander Lindeman/Josephine Wu, di babak pertama.

“Kejuaraan selalu istimewa,” kata Bøje yang berusia 25 tahun.

“Bersaing untuk menjadi juara dunia adalah sesuatu yang kami harap bisa kami nikmati.” Sektor ganda campuran tampak sangat berbeda dari tahun lalu. Peraih medali emas Olimpiade Zheng Si Wei dan Huang Ya Qiong pensiun setelah kemenangan mereka di Paris 2024, mengakhiri dominasi mereka selama bertahun-tahun."

"Mereka sejauh ini merupakan pasangan terbaik selama bertahun-tahun," kata Christiansen.

"Ketidakhadiran mereka membuat seluruh kategori jauh lebih terbuka." Meski begitu, dia tahu bahaya di puncak.

"Dua pasangan teratas Tiongkok ini jelas merupakan yang terkuat saat ini,” ujar Christiansen, mengakui dominasi Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.

Persiapan mereka menuju Kejuaraan Dunia menghadapi satu tantangan lagi. Bøje mengalami cedera pinggul saat final Makau dan baru saja kembali berlatih penuh.

"Semakin membaik," ujarnya.

"Saya berharap bisa berlatih dengan baik selama dua minggu sebelum Paris agar merasa siap."

Bagi Mathias Christiansen, kembali ke lapangan sudah merupakan sebuah kemenangan. Bagi Bøje, reuni adalah hadiahnya. Kemenangan di Makau membuktikan mereka bisa mengalahkan siapa pun.

Artikel Tag: Mathias Christiansen, Alexandra Boje, BWF Kejuaraan Dunia 2025