Gregoria Mariska Tunjung Yang Belum Kembali ke Performa Terbaik

Liga Olahraga : Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2025, Gregoria Mariska Tunjung saat ini tengah berupaya untuk bisa mengembalikan kebugarannya setelah absen beberapa waktu lalu karena sakit.

Liga Olahraga : Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2025, Gregoria Mariska Tunjung saat ini tengah berupaya untuk bisa mengembalikan kebugarannya setelah absen beberapa waktu lalu karena sakit.

Pelatih kepala tunggal putri Imam Tohari mengatakan bahwa permainan Jorji (sapaan akrab Gregoria) belum sepenuhnya kembali seperti forword dan juga cara bermain sebagai pemain top belum kelihatan.

"Cara bermain dan insting-insting permainan dia yang hilang, belum menemukan ritme permainan yang semestinya," tuturnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

Sebelumnya Comeback pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus ternoda lantaran gagal melangkah lebih jauh di turnamen bergengsi Japan Open World Tour Super 750 setelah di babak pertama menyerah dari pemain muda asal tuan rumah, Riko Gunji.

Menempati unggulan kedelapan, Gregoria Mariska gagal melewati Riko Gunji lewat pertandingan mudah dua game langsung dengan skor 10-21 dan 12-22, dalam pertandingan yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang pada Selasa (15/7) siang waktu setempat.

Kekalahan ini tentu mengejutkan bagi Gregoria Mariska yang berharap dapat menemukan kembali performanya setelah absen cukup lama dari kompetisi akibat sakit yang dideritanya.

Mengaku senang bisa kembali berkompetisi setelah lama absen, Gregoria mengatakan bahwa kebugarannya belum kembali seperti semula dan berharap bisa terus menanjak.

"Pastinya saya senang bisa kembali ke turnamen, tapi secara hasil memang belum sesuai dengan yang diinginkan," ungkapnya melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

"Permainan saya sama sekali belum baik. Di sisi lain, lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan," Gregoria, menambahkan.

Lebih lanjut Imam Tohari mengatakan bahwa tekanan di Level Super 750 sangat tinggi dan permainan Gregoria belum sampai ke tahap itu jika dibandingkan dengan kompatriotnya Putri Kusuma Wardani.

"Di level Super 750 dan 1000 ini memerlukan daya tahan. Saya melihat reli-reli panjang sering sekali terjadi. Selain fisik, fokus juga harus tahan. Ini yang belum kembali dari dia," katanya.

Artikel Tag: Gregoria Mariska Tunjung, Indonesia, Imam Tohari