Lin Dan Berulah dan Kritik Keras China Badminton Super League

Berita Badminton : Setelah terlibat perselisihan sengit antara sponsor pribadi dan sponsor utama turnamen saat pertandingan perdana di China Badminton Super League 2017 lalu, klub Lin Dan, Qingdao, harus membayar denda sebesar 120 ribu Yuan atau berkisar 247 juta rupiah dan diberikan peringatan keras. Namun Lin Dan bersikeras bahwa itu bukanlah kesalahannya karena sebelumnya Ia juga dirugikan akibat gaji yang tidak dibayarkan oleh klub di kompetisi tahun lalu.

Berita Badminton : Setelah terlibat perselisihan sengit antara sponsor pribadi dan sponsor utama turnamen saat pertandingan perdana di China Badminton Super League 2017 lalu, klub Lin Dan, Qingdao, harus membayar denda sebesar 120 ribu Yuan atau berkisar 247 juta rupiah dan diberikan peringatan keras. Namun Lin Dan bersikeras bahwa itu bukanlah kesalahannya karena sebelumnya Ia juga dirugikan akibat gaji yang tidak dibayarkan oleh klub di kompetisi tahun lalu.

Juara Olimpiade dua kali Lin Dan harus menunda pertandingan selama 25 menit saat klubnya Qingdao Renzhou melawan Huang Yuxiang dari Zhejiang pada Kamis (22/12) lalu karena Lin Dan kedapatan membawa tas raket bulutangkis yang memiliki logo YONEX yang tercetak besar di atasnya, sementara liga hanya mengizinkan pemain untuk menggunakan logo sponsor utama kompetisi yakni Li Ning.

Meskipun Lin Dan pada akhirnya diizinkan untuk bermain dan berhasil mengalahkan Huang Yuxiang dengan straight-set, siaran langsung televisi harus dibatalkan dan klubnya Qingdao harus membayar denda sebesar $ 120.000 RMB atau berkisar 247 juta rupiah karena tidak mengikuti aturan liga dan diberikan peringatan.

Pada Sabtu (23/12) lalu, Lin Dan membuat penampilan keduanya untuk tim Qingdao dan berhasil mengalahkan wakil tim Xiamen, Zhao Junpeng. Tidak seperti dua hari sebelumnya, Kali ini Lin Dan berjalan ke lapangan tanpa tas raket dan membawa 5 raket di tangannya sendiri. Lin Dan melanjutkan penampilannya yang luar biasa dan mampu mengamankan satu poin untuk Qingdao dengan mengalahkan Zhao 2-0.

Setelah pertandingan, Lin Dan tidak bisa menahan diri lagi untuk memberikan pesan buruk tentang China Badminton Super League di laman media sosial pribadinya.

"China Badminton Super League berusaha melindungi kepentingan mereka sendiri untuk menghasilkan $ 120 ribu yuan karena permainan yang tertunda, tapi siapa yang akan membela hak pemain saat klub Guangzhou Yueyu belum membayar gaji kami selama satu tahun," kata Lin Dan.

Klub Guangzhou Yueyu berhutang kepada Lin Dan dan juga enam pemain lainnya sebanyak  4 juta yuan atau berkisar 8,2 miliar rupiah saat mereka bermain untuk Guangzhou Yueyu Badminton Club di China Badminton Super League musim 2016/2017 lalu.

Juara Dunia lima kali itu juga menegaskan bahwa ia ingin terus bermain di level tertinggi di tahun-tahun mendatang hingga gelaran Olimpiade Tokyo 2020 sehingga anaknya bisa melihatnya bermain.

Artikel Tag: lin dan, BWF, China Badminton Super League