Preview NBA: Memphis Grizzlies Vs Utah Jazz (24 Des 2025)

Penulis: Hanif Rusli

Rabu 24 Des 2025, 07:09 WIB - 439 views

Memphis Grizzlies akan bertamu ke kandang Utah Jazz dalam lanjutan kompetisi NBA musim 2025-26 pada Selasa (23/12) malam atau Rabu pagi WIB. (Foto: NBA)

Bagi Memphis Grizzlies, dampak dari cedera berulang mulai terasa pada musim tim ini dengan menelan tiga kekalahan dari lima pertandingan terakhir mereka.

Preview NBA: Washington Wizards Vs Memphis Grizzlies (21 Des 2025)

Itu termasuk kekalahan 119-103 pada Senin lalu di Oklahoma City, dan akan bertandang ke Salt Lake City untuk menghadapi Utah Jazz pada Selasa (23/12) malam atau Rabu pagi WIB.

Memphis Grizzlies hampir mencapai rekor .500 untuk pertama kalinya sejak akhir Oktober, tetapi kalah dalam pertandingan yang mengecewakan pada Sabtu di kandang melawan Washington Wizards yang sedang kesulitan.

Memphis Grizzlies kalah meskipun memimpin 20 poin di akhir paruh pertama.

Memphis Grizzlies tidak bisa lepas dari masalah cedera yang telah mengganggu franchise ini dalam beberapa musim terakhir.

Guard bintang Ja Morant absen pada Senin melawan Thunder karena cedera pergelangan kaki kiri yang terkilir. Ini merupakan pertandingan ketiganya yang dilewatkan secara berturut-turut.

Dia telah absen lebih dari setengah dari 29 pertandingan tim pada musim 2025-26 karena berbagai cedera.

Center starter Zach Edey absen di awal musim karena pemulihan dari operasi pergelangan kaki di luar musim.

Dia kembali, tetapi harus absen lagi setelah 11 pertandingan karena reaksi stres pada pergelangan kaki kiri.

Dia rata-rata mencetak 13,6 poin, 11,1 rebound, dan hampir dua blok per pertandingan, dan diharapkan akan dievaluasi ulang pada pertengahan Januari.

Pemain cadangan kunci Brandon Clarke kembali dari cedera lutut yang membuatnya absen dalam 26 pertandingan pertama musim ini, tetapi ia hanya bermain dalam beberapa pertandingan.

Ia mengalami cedera otot betis kanan pada kuarter pertama pertandingan keduanya kembali pada Sabtu melawan Washington dan tidak kembali bermain.

Memphis Grizzlies mengumumkan pada Senin lalu bahwa Clarke akan dievaluasi ulang dalam tiga pekan.

Grizzlies memiliki delapan pemain yang absen melawan Oklahoma City.

Pelatih Memphis Grizzlies, Tuomas Iisalo, mengatakan dia memahami tantangan yang dihadapi dengan skuad yang kekurangan pemain dan berusaha mengelola situasi sulit.

“Saya hanya berusaha sangat praktis dan mencari cara untuk memberi kami peluang terbaik untuk menang,” katanya. "Apa pun yang kami lakukan, harus didasarkan pada kepraktisan. Anda bisa melakukan hal lain, tetapi itu berarti mungkin belum berlatih sebanyak itu. Anda mengorbankan beberapa hal dan mungkin tidak sinkron. Dalam situasi yang kita hadapi, jelas kita harus melakukan beberapa hal atau memainkan pemain dalam situasi yang belum pernah mereka alami."

Dalam kekalahan Memphis melawan Thunder pada Senin, Grizzlies harus memulai dengan pemain cadangan Jock Landale dan Cam Spencer, yang bermain selama 35 menit, terbanyak di tim.

Spencer melakukan start ketiganya musim ini. Dia mencetak 14 poin dan delapan assist. Landale mencetak 11 poin dan 10 rebound dalam 26 menit.

Jazz juga kalah telak pada Senin, 135-112 di kandang Denver Nuggets. Utah, yang telah kalah tiga pertandingan berturut-turut, akan bermain dalam pertandingan ketiganya dalam empat hari.

Jazz mendapat 27 poin dari Lauri Markkanen dan 20 poin dari Keyonte George dalam kekalahan tersebut. George, yang mencetak rekor karier 39 poin dalam kemenangan tim 130-126 di Memphis pada 12 Desember, sedang menjalani musim terbaik dalam kariernya.

“Saya pikir saya menyerang ring pada momen yang tepat,” katanya. “Jika saya melihat lima (pertahanan) mundur ... saya akan menuju ring.”

Meskipun George tampil bagus, Jazz tidak memiliki banyak peluang setelah Nuggets memulai pertandingan dengan lari 19-0 dan unggul 40-15 di kuarter pertama.

Setelah pertandingan, pelatih Utah Will Hardy menantang para pemain starternya.

“Ada tanggung jawab sebagai pemain inti, dan itu datang dengan konsekuensinya, seperti, kamu harus siap bertindak,” kata Hardy. “Saya tidak akan pernah menjadi pelatih yang berteriak, ‘Buat tembakan!’ Tapi itu bagian dari pekerjaan -- kamu harus berdiri dan bertindak. Hal-hal yang bisa kita kendalikan adalah pengenalan pemain dan pertahanan transisi.”