Shai Gilgeous-Alexander Ternyata Belum Puas meski Thunder Juara Musim Lalu

Penulis: Senja Hanan

Rabu 12 Nov 2025, 07:15 WIB - 150 views

Shai Gilgeous-Alexander Ternyata Belum Puas meski Thunder Juara Musim Lalu

Berita Basket NBA: Bintang Oklahoma City Thunder memang berhasil merebut gelar NBA musim lalu. Namun, Shai Gilgeous-Alexander ternyata belum puas.

Mavericks Umumkan Telah Pecat Manajer Nico Harrison

Oklahoma City Thunder mengawali musim NBA 2025-26 dengan rekor 9-1, menjadikan mereka tim dengan rekor terbaik di liga dalam upaya meraih gelar juara dua kali berturut-turut.

Penampilan mereka dalam 10 pertandingan pertama memastikan OKC tidak lagi dilanda rasa bosan karena gelar juara, karena mereka tampak jauh lebih dominan daripada tim yang memenangkan 68 pertandingan di musim reguler tahun lalu.

Hal ini sangat mengesankan bagi tim muda yang belum pernah meraih gelar sebelumnya dan bisa saja menghabiskan musim panas mereka untuk merayakannya dan berharap bisa meraihnya lagi. Setelah kemenangan mereka atas Sacramento pada Jumat malam, Shai Gilgeous-Alexander menjelaskan bagaimana Thunder memanfaatkan laju playoff mereka untuk memicu awal yang panas alih-alih membiarkan kemenangan kejuaraan membuat mereka nyaman.

"Sejujurnya, saya tidak suka cara kami menang, kalau itu masuk akal. Saya tidak berpikir kami memenangkan kejuaraan NBA dengan bermain basket terbaik kami. Dan itu adalah pertama kalinya kami mencapai sejauh itu di babak playoff, jadi itu adalah pengalaman belajar bagi kami, tetapi dibutuhkan tingkat fokus, disiplin, ketegasan, dan agresi yang lebih tinggi, untuk menjadi seperti kami di musim reguler dan melakukannya sepanjang postseason," kata Gilgeous-Alexander.

"Saya rasa kami memang lebih dominan di musim reguler daripada pascamusim. Jadi ya, itu hal terpenting bagi saya. Dan bagi saya, sebagai pemain, saya rasa saya tidak sebaik di pascamusim seperti di musim reguler. Nah, itu wajar saja terjadi ketika Anda melawan tim tujuh kali berturut-turut, dan mereka bisa memantau tujuh kali berturut-turut. Tapi saya merasa saya bisa lebih baik, jadi saya mencoba mengendalikannya. Dan kemudian mentalitas itu, saya rasa, menular ke tim."