Berita Arema: Haris Fambudy - Banyak Fans Protes Nama Arema IPL

Ligaolahraga - Sambil menunggu kepastian tersebut, mereka pun meminta agar klubnya tak lagi disebut Arema IPL. Ini dilakukan karena mereka mengklaim banyak fans yang protes soal penamaan tersebut. Nama Arema Indonesia ingin media menyebutnya.

Ligaolahraga - Sambil menunggu kepastian tersebut, mereka pun meminta agar klubnya tak lagi disebut Arema IPL. Ini dilakukan karena mereka mengklaim banyak fans yang protes soal penamaan tersebut. Nama Arema Indonesia ingin media menyebutnya.

Pihak yang mengklaim memiliki saham mayoritas di klub Arema Indonesia saat ini masih menunggu kepastian soal keikutsertaannya di kongres PSSI 1 Juni mendatang. Sambil menunggu kepastian tersebut, mereka pun meminta agar klubnya tak lagi disebut Arema IPL. Ini dilakukan karena mereka mengklaim banyak fans yang protes soal penamaan tersebut.

"IPL kan sudah tidak ada dan tim ini namanya Arema Indonesia. Fans kami banyak dan mereka protes soal penamaan ini," jelas Direktur Operasional Arema Indonesia, Haris Fambudy. Untuk menghapus stigma penamaan tersebut, manajemen pun menjalin komunikasi dengan berbagai media untuk penulisan nama klub. Penamaan ini memang muncul di media sejak tahun 2012 dengan tujuan ada perbedaan antara Arema yang ikut ISL dan IPL pada waktu itu.

"Kami gunakan nama Arema Indonesia bukan soal untuk mencari mana Arema yang asli. Tapi ini mengikuti aturan lisensi klub dan kami konsisten menggunakan nama ini," jelas Haris. Sisi lain, pihak manajemen Arema Indonesia tetap berharap bisa dilibatkan dalam kongres PSSI dan kemudian bisa ikut bermain di kompetisi.

"Kami nantinya juga kembali dilibatkan dalam kompetisi bersama klub AKSI (Aliansi Klub Sepakbola Indonesia)," ungkap Haris. "Saat ini Arema masih berjuang dengan klub AKSI untuk kembali ikut kompetisi di kasta yang sama seperti dulu karena PSM Makassar dan Semen Padang yang pernah ke IPL bisa, kembali kenapa kami tidak," lanjutnya.

Artikel Tag: Arema Indonesia, Haris Fambudy, aremania, arema IPL, arema