Berita Liga 1 Indonesia: Hengki Ardiles, Kapten dan Legenda Semen Padang

Kapten Semen Padang, Hengki Ardiles
Ligaolahraga – Berita Liga 1 Indonesia: Bagi publik sepak bola Ranah Minang, sosok Hengki Ardiles bukan hanya seorang kapten dan ikon tim Semen Padang. Lebih dari itu, dia adalah panutan, inspirasi bagi sebagian besar anak muda Sumbar yang ingin berkiprah di sepak bola professional.
Ligaolahraga – Berita Liga 1 Indonesia: Bagi publik sepak bola Ranah Minang, sosok Hengki Ardiles bukan hanya seorang kapten dan ikon tim Semen Padang. Lebih dari itu, dia adalah panutan, inspirasi bagi sebagian besar anak muda Sumbar yang ingin berkiprah di sepak bola professional.
Mulai bergabung 1999 silam, sang kapten kini memasuki masa-masa senjanya sebagai seorang pemain sepak bola. Namun demikian, ia tetap dipercaya mengenakkan ban kapten tim yang sudah dibelanya lebih dari seperempat usianya tersebut.
36 tahun adalah usia sang kapten saat ini, namun demikian belum ada keinginan pria kelahiran Padangpanjang, 20 Mei 1981 tersebut untuk gantung sepatu. Daya juang dan keinginan kuatnya untuk tetap membela tim Tanah Kelahiran belum lagi pudar. Hal itu dibuktikannya bukan saja dengan memberikan 100 persen kemampuan saat bertanding, di sesi latihan Hengki tetap menjadi salah satu pemain yang hadir pertama di lapangan. Disiplin dan kecintaan akan sepak bola jadi dua hal yang terpisahkan dari seorang Hengki.
Pemilik nomor punggung 11 di Semen Padang itu mulai dipercaya semenjak tahun 2012, ketika mengambil alih tugas yang ditinggalkan Ellie Aiboy. Dia tahu betul, sebagai kapten di tim Semen Padang, ia harus memberikan contoh kepada setiap pemain untuk selalu disiplin, dan itu ditunjukkannya dengan menjadi yang pertama hadir di lapangan dibanding pemain lain.
Sebagai kapten, Hengki memang dikenal tidak terlalu ekspresif terhadap para yuniornya. Tapi, jiwa kemimpinannya jelas terlihat dari caranya memberikan contoh disiplin terhadap semua pemain di tim.
Bicara awal karir, Hengki mendapat dasar-dasar sepak bola di kampung halamannya, sampai bakatnya kemudian ditemukan Semen Padang melalui sebuah pertandingan uji coba menghadapi tim kampung Padang Panjang, tanah kelahiran Hengki.
Hengki muda yang kala itu bermain sebagai seorang penyerang mampu memikat hati tim pelatih Kabau Sirah dan kemudian meminta pemuda tanggung itu untuk ikut seleksi tim.
“Sebelum bergabung bersama tim Semen Padang, sebenarnya saya bermain sebagai penyerang. Tapi pelatih melihat saya mempunyai potensi untuk bermain di lini pertahanan,” jelas Hengki.
Satu tahun berselang, pemilik nomor punggung 11 ini sukses memimpin rekan-rekannya menembus babak semifinal Piala Soeratin. Dari situ Hengki muda mulai mendapat perhatian dari jajaran pelatih di tim senior Kabau Sirah.
Namun demikian dia baru menjalani debutnya bersama tim senior tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2002. “Saat itu saya masih ikut-ikut sama senior, saya hanya menjadi cadangan saat itu, tapi itu tidak membuat saya patah semangat untuk terus berlatih,” ujarnya.
Suami dari Dewi Wisuda Yanti dan ayah Fidiah Haya Ardiles ini menyebut, perjalanan karirnya sebagai pemain sepak bola professional cukup mendapat dukungan dari keluarga besarnya di kampung. Apalagi, beberapa anggota keluarganya juga banyak yang menggeluti dunia si kulit bundar. Bahkan salah seorang adik kandungnya, Rivalino juga pernah tercatat dalam skuat Persebaya Surabaya.
“Pesan orang tua saat saya mulai bergabung di Semen Padang adalah selalu serius dan jangan pernah main-main dengan pilihan yang sudah saya ambil,” tutur pria murah senyum itu.
Hengki yang kini jadi kebanggaan seluruh pendukung Semen Padang, sejatinya pernah meninggalkan markas tim Indarung di tahun 2006 untuk bergabung dengan Persikabo Bogor. Namun kecintaannya terhadap klub tanah kelahirannya kembali membawanya ke pangkuan Semen Padang satu tahun berselang.
“Saya pindah ketika itu dengan cara baik-baik, tidak ada masalah apapun dengan manajemen. Ketika saya kembali dipanggil untuk memperkuat Semen Padang saya langsung pulang,” tuturnya.
Bagi Hengki, turun lapangan dan bertandingan dengan seragam kebesaran Kabau Sirah sebagai momen paling mengesankan baginya. Meski sudah ratusan kali bermain sebagai pemain Semen Padang, Hengki mengungkapkan, rasa bangga yang dia rasakan tetap sama setiap kali bertanding atas nama Semen Padang.
Untuk para pemain muda yang kini berada di tim Semen Padang, Hengki berpesan supaya jangan menyia-nyiakan kesempatan ketika sudah bergabung dengan Kabau Sirah. Karena, kesempatan tidak akan datang dua kali. Jangan pernah puas ketika sudah masuk tim senior atau sudah menjadi pemain inti sekalipun.
“Terus tingkatkan kemampuan, selalu disiplin dan konsisten dengan pilihan sebagai pesepakbola profesional,” nasehatnya.
Artikel Tag: Liga 1, Semen Padang, profil pemain, Hengki Ardiles, lebaran
Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/bola/berita-liga-1-indonesia-hengki-ardiles-kapten-dan-legenda-semen-padang