Berita Liga Italia: Bek Veteran Juventus Ini Ungkap Pengaruh Felix Magath dalam Kariernya

Penulis: Rei Darius

Sabtu 03 Des 2016, 01:30 WIB - 1370 views

Berita Liga Italia: Bek Veteran Juventus Ini Ungkap Pengaruh Felix Magath dalam Kariernya — Barzagli kini menjadi pemain yang jauh lebih baik

Ligaolahraga - Berita Liga Italia: Bek tengah veteran Juventus, Andrea Barzagli, mengakui bahwa ia hanyalah seorang pemain biasa saja, sebelum akhirnya ia merantau ke Jerman untuk membela Wolfsburg pada tahun 2008 silam

Atletico Madrid Capai Kesepakatan Dengan Gonzalez Tapi Molina Bertahan

Pemain kelahiran Fiesole kini dikenal sebagai salah seorang defender bintang baik di level tim nasional maupun klub. Ia bahkan sudah meraih gelar juara Piala Dunia ketika Italia berhasil menggondolnya di edisi 2006 silam.

Pada saat itu, Barzagli yang pernah menimba ilmu di Chievo Verona dan sedang membela Palermo, hanyalah seorang defender muda yang menunggu kesempatan bermain di belakang nama-nama besar seperti Fabio Cannavaro, Alessandro Nesta dan Marco Materazzi.

Dua tahun kemudian, kesempatan untuk tampil membela Wolfsburg di Bundesliga merupakan titik balik bagi pemain berjuluk The Wall ini.

"Pada saat itu, saya juga baru saja menjadi seorang Ayah dan itu adalah pengalaman pertama saya tinggal di luar Italia, bagi saya dan istri." ungkap Barzagli dikutip dari Football Italia. "Sebelumnya, saya benar-benar orang yang berbeda, seorang pesepak bola yang biasa saja di Palermo, namun setelah Piala Dunia 2006, saya merasa siap untuk membela klub besar."

"Sejujurnya, saya tidak siap pada saat itu, namun ketika Wolfsburg datang dua tahun setelahnya dan tawaran dari mereka terlalu banyak bagi seorang pemain seperti saya pada saat itu. Mudah bagi saya untuk mengambil keputusan agar bergabung dengan mereka."

"Disana, saya bermain dibawah asuhan Felix Magath, yang benar-benar mengubah mentalitas saya. Kapanpun saya mengeluh tentang sesuatu, maka ia berkata kepada saya: 'Anda tahu mengapa Anda tidak berlatih dengan baik? Itu karena Anda tidak percaya kepada apa yang bisa Anda lakukan.'"

"Sejujurnya dia benar, sebab saya hanya memberikan 70 hingga 80 persen kemampuan di sesi latihan dan tak pernah menyentuh bola. Sejak saat itu saya mengubah pendekatan dan kini selalu berupaya memberikan 100 persen kemampuan."