Berita Liga Italia: Lima Hal yang Jadi Faktor Penyebab Kekalahan Inter Milan

Penulis: Nur Afifah
Selasa 23 Agu 2016, 19:39 WIB - 1799 views
Berita Liga Italia: Lima Hal yang Jadi Faktor Penyebab Kekalahan Inter Milan

Pertahanan menjadi masalah yang cukup serius bagi Inter Milan

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga – Berita Liga Italia: Frank de Boer terlihat jelas bahwa ia mengemban tugas yang sangat sulit. Hal itu terlihat daru hasil yang diraih Inter Milan di laga pembuka Serie A hari Minggu (21/8) lalu dimana timnya harus mengakui kekalahan 2-0 atas tuan rumah Chievo.

Ligaolahraga – Berita Liga Italia: Frank de Boer terlihat jelas bahwa ia mengemban tugas yang sangat sulit. Hal itu terlihat daru hasil yang diraih Inter Milan di laga pembuka Serie A hari Minggu (21/8) lalu dimana timnya harus mengakui kekalahan 2-0 atas tuan rumah Chievo.

Berikut adalah lima hal mengapa hal-hal tak berjalan dengan semestinya kala Nerazzurri melawan anak asuh Rolando Maran.

Sistem

Dengan hanya satu kali laga uji coba melawan Celtic dan kurang dari dua pekan para pemain berlatih di bawah arahannya, pria Belanda tersebut memilih menggunakan formasi 3-4-1-2 kala melawat ke Verona.

Sistem baru ini merupakan sebuah eksperimen dan terbukti menjadi sangat berbahaya dan harus dibayar mahal, kala melawan Chievo yang telah terorganisir dengan baik selama bertahun-tahun hingga sekarang.

Di Ajax, de Boer sering menggunakan formasi 4-3-3 (formasi favoritnya) dan 4-3-1-2, sehingga keputusannya menerapkan sistem asing untuk dirinya dan pemainnya merupakan hal yang sangat mengejutkan, dan terbukti menjadi kesalahan fatal.

Inter's Mauro Icardi shows his dejection after Chievo's Valter Birsa scored the goal during the Italian Serie A soccer match AC Chievo vs Inter FC at Bentegodi stadium in Verona, Italy, 21 August 2016.  ANSA/FILIPPO VENEZIA

Kebugaran

Inter kalah tiga kali dalam laga pramusim bersama Roberto Mancini. Dalam  ruang ganti maupun dalam pertandingan itu sendiri, kondisi tim nampak menjadi masalah yang cukup serius.

De Boer telah mewarisi sebuah tim yang tidak dalam kondisi fisik terbaik dan ia mendapat begitu banyak sorotan setelah pertandingan.

Ini adalah sesuatu yang harus segera diatasi sesegera mungkin, bahkan jika Inter mampu sedikit senang dengan fakta bahwa mereka cukup menikmati keuntungan penguasaan bola.

COMO, ITALY - AUGUST 19:  Antonio Candreva poses for a photo during FC Internazionale Unveils New Signing Antonio Candreva at the club's training ground at Appiano Gentile on August 19, 2016 in Como, Italy.  (Photo by Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images)

Wing-back atau full-back?

Dengan Antonio Candreva dan Ivan Perisic (pemain pengganti Candreva) bermain lebih melebar dan mereka diminta untuk berlari secara terus-menerus baik dalam serangan dan pertahanan merupakan sebuah teka-teki tersendiri dari de Boer.

Mungkin akan lebih baik jika ia menggunakan pemain lain untuk peran tersebut yang bukan terampil secara teknik tetapi cocok untuk mereka yang bertipe pekerja keras.

De Boer membenarkan penggunaan tiga pemain di lini pertahanan dengan mengatakan bahwa itu adalah pilihan terbaik yang ia miliki. Badai cedera yang menghantam skuatnya, membuatnya tak memiliki pilihan lain dan keputusan tersebut merupakan sebuah perjudian yang tak terbayar, memberikan Candreva peran yang tak sama dalam sistem serupa yang ia nikmati di bawah arahan Antonio Conte bersama tim nasional Italia.

Inter Milan's Argentinian midfielder Ever Banega controls the ball during the Italian Serie A Football match between Chievo and Inter Milan at "Marcantonio Bentegodi" Stadium in Verona, on August 21, 2016. / AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE

Kebingungan Banega

Ever Banega gagal menyatu dengan permainan, hal yang mengecewakan dari pertandingan pembuka karena begitu besarnya harapan yang disematkan padanya untuk musim ini.

Ia tampak begitu lesu saat menjelajahi lapangan selama 70 menit, menyentuh bola selama 71 menit, tanpa benar-benar memberikan sesuatu yang berarti dan beberapa darinya menular ke pemain lain dalam tim, saat beberapa pemain terbawa olehnya tak mampu menemukan posisi yang tepat.

Baik dia bergerak antar lini atau bermain lebih ke bawah untuk menguasai bola dengan sedikit tekanan, dia tetap tidak mampu menemukan ritmenya. Di Sevilla, ia terbiasa dengan formasi 4-2-3-1 dengan secara terus-menerus melakukan overlap tetapi melawan Chievo, ia seakan terjebak di lini tengah.

Chievo's Riccardo Meggiorini (L) and Inter's Andrea Ranocchia in action during the Italian Serie A soccer match AC Chievo vs Inter FC at Bentegodi stadium in Verona, Italy, 21 August 2016.  ANSA/FILIPPO VENEZIA

Pertahanan rapuh

Bahkan selama laga-laga awal musim lalu saat Nerazzurri meraih kemenangan 1-0 secara beruntun, menunjukkan kesan bahwa ada beberapa kesalahan dalam pertahanan mereka.

12 bulan berlalu kala melawan Chievo, masalah pertahanan kembali menghantui mereka. Andrea Ranocchia mungkin terhitung beruntung tidak dipaksa keluar lapangan dan bersama rekannya Danilo D’Ambrosio, mereka menjadi pihak yang paling bertanggungjawab atas terciptanya gol Valter Birsa.

Walaupun Chievo tidak terus-menerus menimbulkan masalah, setiap mereka melakukan serangan cepat, Inter terlihat tidak nyaman, bahkan Miranda pun secara mengejutkan terlihat bergetar.

Artikel Tag: Frank de Boer, Valter Birsa, Antonio Candreva, Ever Banega, Ivan Perisic, Andrea Ranocchia, Danilo D'Ambrosio, Roberto Mancini, Inter Milan, Chievo, Serie A, Liga Italia

Published by Ligaolahraga.com at https://dev.ligaolahraga.com/bola/berita-liga-italia-lima-hal-yang-jadi-faktor-penyebab-kekalahan-inter-milan
1799
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini