Blatter: Saya Menyesal Tapi Tidak Merasa Malu

LigaOlahraga - Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini bersumpah bahwa mereka akan terus berjuang melawan larangan melakukan kegiatan terkait sepak bola selama delapan tahun dari Komite Etika FIFA.

LigaOlahraga - Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden UEFA Michel Platini bersumpah bahwa mereka akan terus berjuang melawan larangan melakukan kegiatan terkait sepak bola selama delapan tahun dari Komite Etika FIFA.

Blatter mengadakan konferensi pers di Zurich, Senin malam setelah komite etika FIFA mengumumkan vonis pada pasangan.

Blatter 79-tahun menyampaikan kata "maaf" 11 kali dalam satu menit, tetapi tidak mengaku bersalah apapun dan bersikeras ia tetap presiden badan internasional olahraga tersebut.

"Saya akan berjuang, saya akan berjuang  dan saya akan berjuang untuk FIFA Saya diskors delapan tahun? Untuk apa"

Sementara Platini yang sejak lama difavoritkan sebagai calon pengganti Blatter dalam pemilihan presiden bulan Februari, dalam satu pernyataan, menggambarkan temuan komite yang "menyamar" sengaja diatur untuk menodai reputasi veteran bola asal Prancis itu.

Blatter dihukum karena memberikan Platini £ 1.35m pada bulan Februari 2011 untuk pekerjaan yang dilakoini Platini antara 1998-2002 sebagai penasihat presiden.

Ia mengatakan ia memiliki gentleman agreement dengan Platini dan terus bersikeras dia tidak melakukan kesalahan apa pun.

Dia dan Platini akan mengajukan banding atas sanksi itu, sebagai langkah mereka berikutnya ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga

Pada sidang pekan lalu, Blatter menambahkan, "Bersama dengan (saya) pengacara Swiss, kita berpikir bahwa kita telah meyakinkan sidang majelis pengadilan  tentang situasi ini.”

"Kami berada dalam apa yang disebut kontrak lisan atau gentleman agreement. Perjanjian ini dibuat pada tahun 1998, di Perancis, setelah Piala Dunia. Dimana Mr Platini mengatakan ia ingin bekerja untuk FIFA, saya katakana itu bagus. Dia mengatakan ia ingin satu juta franc Swiss. Aku berkata OK.

"Apa yang menakjubkan saya sekarang tentang keputusan komite etik FIFA adalah bahwa mereka menyangkal, mereka menyangkal keberadaan perjanjian tersebut."

Blatter menambahkan: "Saya masih presiden saya tidak malu.  Saya menyesal, tapi saya tidak merasa malu. Saya katakan ke Anda bahwa mereka tidak memiliki hak untuk melawan presiden. Presiden FIFA hanya bisa dibebaskan dari tugasnya oleh kongres FIFA pada kongres berikutnya 27 Pebruari.”

Dan Blatter bersikeras bahwa dia akan terus menonton pertandingan, terlepas dari larangan tersebut.

"Untuk menangguhkan presiden FIFA, atau fungsionaris tingkat tinggi, dan tidak membiarkan mereka pergi ke pertandingan sepak bola hal seperti itu tak berlaku bagi orang ini," katanya.

Dia kata akhir untuk konferensi pers adalah: "Aku akan kembali."

Sementara Platini juga dalam mood sama dengan Blatter mengatakan: "Keputusan ini tidak mengejutkan saya. Prosedur Komisi Etika FIFA terhadap saya adalah topeng dan itu murni diatur untuk menodai reputasi saya.”

"Saya yakin bahwa nasib saya diputuskan sebelum hearing 18 Desember dan bahwa keputusan ini hanya manuver menyedihkan untuk menyembunyikan maksud sesungguhnya agar saya keluar dari dunia sepakbola.  Saya akan berjuang ini sampai akhir."

Komite etik mengambil tindakan terhadap Blatter dan Platini terkait pembayaran dua juta dolar yang dilakukan Blatter kepada Platini tahun 2011.

Jaksa Swiss sedang melakukan penyelidikan kriminal atas pembayaran itu.

Blatter menyatakan "tidak pernah menggelapkan uang." Ia menjelaskan telah membuat kontrak lisan dengan Platini untuk dua juta dolar itu.

Berbicara di Zurich, Blatter menggambarkan dirinya sebagai "seorang yang berprinsip." Ia mengatakan punya dua aturan: "Jangan pernah ambil uang yang bukan hak kita, dan bayar utang."

Larangan itu kemungkinan akan menggagalkan upaya Platini menggantikan Blatter dalam pemilu Februari nanti.

Keduanya membantah berbuat salah dan diperkirakan akan mengajukan banding ke komite banding FIFA dan Pengadilan Arbitrasi Olahraga. Blatter dan Platini sudah dilarang sejak Oktober karena pembayaran kontroversial itu.

FIFA dirundung skandal setelah 14 pejabatnya ditangkap di Zurich Mei lalu dan dinyatakan bersalah di Amerika dengan hampir 50 tuduhan korupsi, termasuk pemerasan, penipuan dan pencucian uang.

Pejabat-pejabat Swiss juga melakukan penyelidikan kriminal terpisah yang melibatkan keputusan FIFA memilih Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah turnamen Piala Dunia tahun 2018 dan tahun 2022.  

Artikel Tag: Sepp Blatter, Michel Platini, UEFA, FIFA, Zurich