Bukayo Saka Diminta Tingkatkan Performa Usai Laga Kontra Man United

Penulis: Fery Andriyansyah

Selasa 19 Agu 2025, 07:15 WIB - 194 views

Berita Liga Inggris: Mantan pemain Manchester United, Paul Parker, menilai winger Arsenal, Bukayo Saka, kini terlalu mudah ditebak oleh lawan usai tampil kurang meyakinkan ketika menghadapi Setan Merah.

Kudeta Transfer Eberechi Eze Jadi Bukti Ambisi Gelar Arsenal

Arsenal memang berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0 di Old Trafford pada laga pembuka Premier League musim 2025-26, Ahad (17/8). Gol semata wayang The Gunners dicetak oleh bek Riccardo Calafiori lewat skema sepak pojok.

Meski membawa pulang tiga poin, performa lini depan tim asuhan Mikel Arteta dianggap masih jauh dari kata meyakinkan. Rekrutan baru Viktor Gyokeres gagal memberi kesan positif di debutnya, sementara Gabriel Martinelli juga kesulitan menembus pertahanan United.

Namun, Paul Parker justru lebih menyoroti permainan Bukayo Saka yang dianggap monoton. “Ketika bicara soal Saka, saya rasa dia harus punya variasi berbeda dalam permainannya. Semuanya terlihat sama,” ujar Parker kepada Metro.

“Dia tidak punya kecepatan luar biasa, apakah dia benar-benar punya trik untuk melewati lawan? Tidak. Dia selalu menunggu lawan melakukan tekel. Kalau larinya dihentikan, dia sudah tidak punya opsi lain. Hampir semua aksinya hanya soal mengecoh lalu kembali memotong untuk melakukan umpan silang.”

Saka, yang kini berusia 23 tahun, hanya mencatatkan satu gol dari sepuluh laga terakhirnya di Premier League sejak pulih dari cedera hamstring pada April lalu.

Parker juga menilai faktor lawan menjadi alasan Saka sulit berkembang di laga itu. “Dia menghadapi Luke Shaw yang punya fisik kuat, Saka tidak suka itu. Lalu ada [Patrick] Dorgu yang sangat agresif, dan dia juga tidak nyaman menghadapinya,” tambah Parker.

Arsenal disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat juara Premier League musim ini usai mendatangkan striker murni pertama dalam era Arteta. Namun, Parker menilai penampilan mereka melawan Manchester United belum mencerminkan tim yang siap merebut gelar.

“Saya masih belum yakin dengan Arsenal. Mereka kini berada di posisi yang dulu pernah ditempati Manchester City, United, dan Liverpool, di mana orang-orang selalu menuntut lebih,” jelas Parker.

“Arteta juga harus belajar bagaimana mengurangi tekanan, bukan justru menambahkannya. Dia terlalu banyak berbicara, terlalu sering menunjukkan sesuatu, dan itu memberi tekanan tambahan kepada timnya.”

Parker bahkan membandingkan Arteta dengan Arsene Wenger, yang menurutnya lebih piawai dalam mengelola ekspektasi. “Wenger tahu kapan harus mengangkat ekspektasi dan kapan harus merendah. Arteta harus belajar itu karena tekanan pada Arsenal kini semakin besar,” pungkasnya.